TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengecam rencana Finlandia untuk bergabung dengan NATO dalam waktu dekat, mengklaim akan "membalas" jika negara yang sudah lama netral itu bergabung dengan aliansi militer.
"Finlandia bergabung dengan NATO adalah perubahan radikal dalam kebijakan luar negeri negara itu," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan Kamis (12/5/2022), seperti dilansir CNBC.
"Rusia akan dipaksa untuk mengambil langkah-langkah pembalasan, baik yang bersifat teknis-militer dan lainnya, untuk menghentikan ancaman terhadap keamanan nasionalnya."
Pernyataan itu muncul tak lama setelah Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin mengatakan negara mereka harus mendaftar untuk bergabung dengan NATO tanpa penundaan.
Pernyataan itu adalah tanda terkuat bahwa Finlandia akan segera mengajukan permohonan resmi untuk bergabung dengan NATO.
Baca juga: Finlandia Bergabung dengan NATO adalah Ancaman bagi Rusia: Ekspansi Buat Dunia Tidak Stabil dan Aman
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia Hari ke-78: Wilayah yang Dikuasai Rusia di Kherson Berencana Meminta Pencaplokan
Keanggotaannya akan menjadi sejarah bagi negara Nordik, yang telah memiliki kebijakan netralitas militer selama beberapa dekade.
Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari dinilai telah mengubah perhitungan negara-negara seperti Finlandia dan Swedia tentang keanggotaan NATO.
Swedia juga secara serius mempertimbangkan untuk mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan aliansi.
Niinisto mengatakan invasi Rusia ke Ukraina telah mengubah situasi keamanan Finlandia meskipun tidak ada ancaman langsung.
"Keanggotaan NATO akan memperkuat keamanan Finlandia," kata para pemimpin dalam pernyataan mereka, menambahkan bahwa keanggotaan pada gilirannya akan memperkuat seluruh aliansi pertahanan.
Ada kekhawatiran bahwa ekspansi lebih lanjut dari NATO, yang merupakan salah satu ketakutan terbesar Presiden Rusia Vladimir Putin, dapat memicu respons agresif dari Rusia, yang berbatasan dengan Finlandia sepanjang 830 mil.
Maka, jika Finlandia bergabung dengan aliansi militer itu, perbatasan darat yang dibagi Rusia dengan wilayah NATO kira-kira akan berlipat ganda.
Rusia memiliki perbatasan darat dengan 14 negara.
Lima di antaranya adalah anggota NATO, yaitu Latvia, Estonia, Lithuania, Polandia, dan Norwegia.