Sampel Mariupol Sebagian Dipulihkan
Penyelidikan Rusia terhadap sampel dari laboratorium hewan di Mariupol telah menyimpulkan mereka mungkin juga terlibat dalam kegiatan penelitian biologi yang dipimpin AS yang lebih luas.
Kirillov menunjuk keberadaan patogen yang tidak seperti biasanya penyakit hewan, seperti demam tifoid, demam paratifoid, dan gangren gas di laboratorium.
Bagian dari koleksi sampel laboratorium dihancurkan pada 25 Februari, tetapi karena terburu-buru, beberapa di antaranya telah diawetkan secara utuh, dan sekarang sedang dianalisis oleh Rusia.
"Untuk memastikan keamanan dan penyimpanan yang aman, spesialis Rusia mengekspor 124 strain dan telah mengatur studi mereka," kata Kirillov.
Petugas itu juga mengungkapkan bahwa spesialis Rusia telah melakukan pemeriksaan langsung di dua laboratorium biologi di Mariupol.
Bukti telah diperoleh tentang penghancuran darurat dokumen yang mengonfirmasi pekerjaan mereka dengan militer AS.
Analisis awal dari dokumentasi yang masih ada menunjukkan Mariupol digunakan sebagai pusat regional untuk pengumpulan dan sertifikasi patogen kolera, dengan sampel dikirim ke Pusat Kesehatan Masyarakat di Kiev, yang mentransfer materi ke AS.
Kirillov menekankan informasi yang terus dikumpulkan dan dianalisis Kementerian Pertahanan Rusia menimbulkan keraguan Ukraina tidak memiliki kemampuan mengembangkan senjata biologis.
Kemungkinan Provokasi WMD
Kepala Pasukan RCB itu juga menunjukkan Moskow memiliki informasi intelijen terkait persiapan kemungkinan provokasi yang melibatkan senjata pemusnah massal di Ukraina.
Gaya itu dipakai untuk nantinya menuduh militer Rusia menggunakan senjata tersebut di sepanjang skenario ala Suriah, di mana bukti yang diperlukan dibuat dan para pelaku ditunjuk sebelumnya.
Salah satu bukti yang menunjukkan kemungkinan besar provokasi semacam itu terjadi adalah permintaan Kiev dalam sebuah surat kepada pejabat Uni Eropa untuk peralatan pelindung bahan kimia beracun dan agen biologis.
Pasokan obat toksisitas organofosfat ke Ukraina juga menjadi perhatian militer Rusia, kata perwira itu, dengan menunjukkan pada bulan-bulan pertama 2022, lebih dari 220.000 ampul atropin, serta obat-obatan untuk perawatan dan desinfeksi setelah serangan kimia, telah dikirim ke Ukraina oleh AS.