Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemda Kota Abu, Prefektur Yamaguchi, Jepang melakukan kesalahan dengan mentransfer 46,3 juta yen ke satu rekening warga kota Abu.
Padahal seharusnya uang senilai total 46,3 juta yen itu ditransfer kepada 463 rumah tangga yang terdampak Covid-19.
Pria yang menerima transferan tersebut, Sho Taguchi (24), kemudian menolak untuk mengembalikan uang tersebut dan pemda Abu akan mengajukan hal itu ke pengadilan.
"Polisi telah melakukan tindakan sewenang-wenang kepada pria tersebut. Dia tidak punya uang dan sulit untuk mengembalikannya," kata pengacara pria tersebut, Senin (16/5/2022) dalam jumpa pers.
Uang tersebut seharusnya dibayarkan kepada 463 rumah tangga sebagai manfaat tambahan khusus dari negara.
Masing-masing rumah tangga sedianya menerima 100.000 yen.
Namun uang itu semuanya masuk ke rekening seorang pria berusia 24 tahun dan kemudian menolak untuk mengembalikan.
Seorang pengacara yang mewakili Sho Taguchi mengadakan konferensi pers di Kota Yamaguchi, Senin (16/5/2022) setelah Pemda Abu mengajukan gugatan ke pengadilan yang meminta pria itu untuk mengembalikan tunjangan tersebut.
Baca juga: Tingkat Kenaikan CGPI Perusahaan Domestik Jepang April 2022 Terbesar Sejak Tahun 1981
"Orang tersebut tidak memiliki uang dan sulit untuk mengembalikannya," kata sang pengacara.
Menanggapi pertanyaan wartawan, "Apakah uang yang ditransfer sudah habis?", Pengacara itu menjawab secara tidak jelas, "Biasanya tidak apa-apa."
Kemudian, dia menjelaskan situasinya sebagai tanggapan atas pertanyaan sukarela polisi, mengungkapkan bahwa dia melakukan komunikasi pula dengan pria tersebut.
Pria 24 tahun itu menolak untuk mengembalikannya di masa depan.
Penjelasan itu diberikannya sebagai upaya menunjukkan ide untuk menjelaskan sebagai seorang pengacara.