News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Batalyon Azov Ukraina Laboratorium Nyata Nazisme dan Fasisme

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Resimen Azov Unjuk kekuatan di Kota Kharkiv, 11 Maret 2022.

TRIBUNNEWS.COM, MARIUPOL – Rekaman video dan foto-foto penyerahan diri tentara Ukraina dan milisi Azov dari Azovstal menunjukkan gambaran yang nyata kehadiran ideologi Nazi.

Banyak di antara petempur yang menyerah mentato sebagian besar tubuhnya gambar-gambar dan symbol SS Nazi, dan kepala kambing Baphomet simbol setan Nazi.

Ironisnya, propaganda barat terus menampilkan mereka sebagai pembela Mariupol dan martir heroic Ukraina.

Seiring kemunculan rekaman video dan foto-foto menyolok simbol dan ideologi fasis dan Nazi, setiap hari semakin sulit bagi mereka membuat gambaran positif.

Para militan itu terlibat pembunuhan dan penyiksaan brutal terhadap perempuan dan anak-anak di Donbass. Batalyon Azov adalah simbol neraka dan teror bertahun-tahun bagi orang-orang Donbass.

Baca juga: Relawan Prancis Saksikan Kejahatan Perang Pasukan Ukraina dan Milisi NeoNazi Azov

Baca juga: Propaganda Ukraina dan Nasib Warga Sipil di Komplek Pabrik Baja Azovstal

Baca juga: Kesaksian Pekerja Azovstal: Operasi Rusia Satu-satunya Cara Akhiri Neraka Ala Azov

Laporan panjang yang dipublikasikan laman Sputniknews.com, Minggu (22/5/2022), membeberkan pengakuan para korban selamat kekejaman Batalyon Azov di Mariupol.

"Mereka menggantung kaki saya, memukuli kepala, dada, anggota badan, membuat saya sadar kembali setelah disiram air, dan menembakkan bedil di dekat telinga kiri saya," tulis pengakuan di catatan medis warga Mariupol, Tatiana Ganja.

Kisah “Perpustakaan” di Bandara

Pada 30 Oktober 2014, Ganja ditahan di Mariupol oleh lima pria berseragam militer dengan chevron dan penutup kepala Batalyon Azov.

Saat di dalam mobil, mereka memukulinya menggunakan popor senjata dan mengencinginya. Mereka membawanya keluar dari mobilnya, menendangnya, dan melepaskan tembakan.

Orang-orang itu membawa Ganja ke komplek bandara Mariupol, tempat Ganja ditahan dan disiksa hingga 8 November 2021. Setelah itu, mereka membawanya ke pengadilan.

Tatiana adalah anggota Partai Komunis Ukraina, yang sekarang dilarang di negara itu. Dia mengambil bagian dalam unjuk rasa protes di Mariupol dan referendum 11 Mei tentang masa depan wilayah Donetsk.

Dia bahkan tidak menyadari dirinya dimasukkan daftar hitam sebagai separatis garis keras.

Pada Maret 2019 selama konferensi pers di Moskow, mantan perwira Badan Keamanan Ukraina (SBU) Vasily Prozorov berbicara tentang "perpustakaan".

Ini kode penjara rahasia di bandara Mariupol, sebuah kota yang dikendalikan Batalyon Azov.

 "Perpustakaan" itu berisi "buku", nama-nama yang disematkan kepada anggota milisi Republik Rakyat Donetsk yang ditangkap dan warga biasa yang dituduh separatis.

Mereka disiksa di sana. Tempat itu memiliki dua sel berpendingin yang tidak terhubung dengan pintu tertutup dan tidak ada perabotan.

Prozorov menunjukkan foto-foto sembilan tahanan dari "Perpustakaan", di antara mereka adalah seorang remaja dengan kaus khaki dan dua lelaki tua.

Semuanya menunjukkan tanda-tanda bekas pukulan. Penyintas Azov juga mengkonfirmasi pernyataannya kepada media Sputnik.

Tatiana Ganja menggambarkan penjara atau “perpustakaan” itu sebagai neraka dan tempat kematian nyata.

"Saya tidak dapat menggambarkan semua kengerian. Batang hidung saya patah dan telinga kiri saya tidak dapat mendengar. Sangat sulit untuk mengingatnya,” akunya.

Tangkapan layar ini diperoleh dari video selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Mei 2022, menunjukkan anggota layanan Ukraina berbaring di tandu di dalam kendaraan saat mereka bersiap untuk dikawal oleh personel militer pro-Rusia setelah meninggalkan pabrik baja Azovstal yang terkepung di Kota pelabuhan Mariupol di Ukraina. (Photo by Handout / Russian Defence Ministry / AFP) (AFP/HANDOUT)

Militan Azov Menjarah Harta

Pada 8 November 2014, Ganja dibawa dari bandara untuk tindakan investigasi. Dia dibebaskan setelah pertukaran tahanan antara Ukraina dan Republik Rakyat Donetsk pada 26 Desember 2022.

Sejak itu, dia tinggal di Donetsk di salah satu asrama pengungsi. Azov menjarah rumahnya di Mariupol.

"Anggota Azov mengambil semuanya: sistem pemanas, jendela, dan pintu saya,” kata Ganja. Dalam pernyataannya, Prozorov juga mengatakan anggota “batalyon sukarelawan" membawa pulang peralatan apa pun, bahkan microwave dengan sandwich kering di dalamnya, sebagai piala.

Suatu hari, Elena Blokha, seorang jurnalis dari Mariupol, juga menemukan dirinya berada di “kulkas perpustakaan".

Mereka menahan Blokha bersama putranya dan menempatkannya di sel pria bersama beberapa tahanan lainnya.

“Beberapa dari mereka, menurut anak saya, dipukuli parah. Bahkan ada yang melihat tulang rusuk yang patah mencuat, kaki yang lain patah. Orang macam apa mereka dan apa yang terjadi pada mereka setelah itu, saya tidak tahu, saya hanya bisa membayangkan," katanya.

Awal Mula Batalyon Azov

Pada April 2014, setelah kemenangan aksi Maidan dan ketika perang jalanan antara pendukung dan penentang (Maidan) pecah di semua kota besar di tenggara Ukraina, Penjabat Presiden Oleksandr Turchynov mengumumkan Operasi Anti-Teroris (ATO) di Donbass.

Sementara ATO dimulai untuk membentuk "batalyon sukarelawan", batalyon ini kemudian menjadi terkenal karena kekejaman mereka terhadap warga sipil dan anggota milisi yang ditangkap.

Batalyon Azov secara resmi didirikan pada 5 Mei 2014. Bibitnya sebuah organisasi neo-Nazi di Kharkov, yaitu Patriots of Ukraine.

Ini organisasi sayap kekuasaan Majelis Sosial-Nasional. Para "patriot" membuka kongres pertama mereka pada 1999, memakai prosesi obor mirip pawai yang terlihat di era Hitler.

Unit ini terdiri 50-60 pejuang dilengkapi senapan dan pistol. Humas organisasi ini, Stepan Baida, menggambarkan Azov pada saat itu sebagai "pasukan yang diperkuat".

Patch Korps Hitam, langsung atau tidak terkait unit militer Reichsführer SS Himmler ("Das Schwarze Korps", dipakai Azov bahkan setelah diintegrasikan ke Garda Nasional Ukraina.

Baca juga: Media Barat Kompak Tutupi Sepak Terjang Batalyon Azov Neo-Nazi Ukraina

Baca juga: Petempur Ukraina di Azovstal Menyerah, Kebohongan Presiden Zelensky Terungkap

Pada awalnya, itu dianggap sebagai batalyon sukarelawan di Polisi Patroli Tugas Khusus Kementerian Dalam Negeri Ukraina.

Kemudian, pada Oktober 2014, menjadi resimen Garda Nasional. Sebagai unit militer, Azov diberi wewenang memperoleh senjata berat, termasuk artileri dan tank.

Kehadiran Azov menjadi fatal bagi penduduk Mariupol jauh sebelum 2022. Apa yang terjadi di sana pada musim semi 2014 adalah episode terpenting konflik Donbass.

"Di pagi hari, orang-orang Azov berseragam hitam, membawa senjata, (dan) dalam barisan mobil melewati (kota). Unjuk kekuatan itu bermaksud sebagai sinbol Mariupol tetap menjadi kota Ukraina," kata Anton Gerashchenko, penasihat Mendagri Ukraina.

Penjelasan itu ditulis di sebuah blog di situs web Ukrainska Pravda. Demonstrasi Hari Kemenangan 9 Mei 2014 berakhir bentrokan di dekat markas polisi kota Mariupol.

Menurut informasi resmi Kiev, 13 orang tewas, termasuk petugas polisi, anggota Garda Nasional dan pejuang Batalyon Azov, serta warga sipil.

Polisi setempat bersimpati kepada Republik Rakyat Donetsk, tetapi tidak mengambil tindakan apa pun terhadap atasan mereka sendiri atau otoritas Ukraina pada umumnya.

Referendum kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk pun dijadwalkan 11 Mei 2014. Menurut mantan perwira SBU Letnan Kolonel Prozorov, petugas polisi Mariupol menerima perintah mencegah pemungutan suara.

Tempat pemungutan suara diblokir, dan mereka menahan anggota komisi pemilihan. Namun, mayoritas menolak patuh, karena ingin menghindari konflik dengan rekan senegaranya.

"Mereka benar-benar yakin itu provokasi Kiev. Mereka membayar harga karena menolak melaksanakan perintah untuk menindak referendum 11 Mei. Batalyon Azov, para pemimpin Kiev dan Kemendagri menghentikan pembangkangan itu," klaim Prozorov.

Daftar mereka yang tewas di Mariupol hari itu hanya termasuk polisi, pasukan keamanan, dan warga sipil.

Pemimpin Putih Andriy Biletsky

Azov tidak bisa dilepaskan dari sosok Andriy Biletsky, seorang tokoh neo-Nazi yang dikenal sebagai Pemimpin Putih oleh para pendukungnya sebelum Maidan.

Dialah pemimpin Azov pertama. Pada tahun yang sama, 2014, ia terpilih menjadi anggota Verkhovna Rada (parlemen Ukraina).

Jadi apa yang dilakukan Biletsky sebelum Azov? Sesaat sebelum dipilih jadi pemimpin batalyon, Biletsky rupanya baru bebas dari penjara.

Dia dibebaskan dari pusat penahanan pra-persidangan Kharkov pada akhir Februari 2014 berkat campur tangan Mendagri Ukraina Arsen Avakov.

Tokoh ini menyukai Azov dan mengakui dia memiliki "rencana khusus" untuk unit tersebut.

Biletsky dan kaki tangannya sebelumnya dipenjarakan atas tuduhan menyerang Sergei Kolesnik, seorang aktivis oposisi.

Kolesnik diciduk setelah di media sosial ia berbicara menentang fasisme. Sesudah penyerangan itu, Biletsky ditangkap dan jadi "martir" bagi Euromaidan yang menang.

Penahanannya dipandang sebagai represi politik. Biletsky dalam banyak kesempatan tidak pernah menyembunyikan pandangan Nazi-nya.

"Tantangan generasi saat ini adalah untuk menciptakan Kekaisaran Ketiga, Ukraina Besar. Misi bersejarah bangsa kita di abad yang penting ini adalah untuk memimpin dan memimpin orang kulit putih di dunia dalam perang salib terakhir untuk keberadaan mereka, perang salib melawan Sub-kemanusiaan yang dipimpin oleh Semit," kata Biletsky di sebuah kesempatan.

"Masalah migran memang merupakan salah satu kunci. Kredo kami adalah untuk menghancurkan segala sesuatu yang menghancurkan rakyat kami. Seperti yang Anda tahu, Anda dapat memulihkan segalanya - ekonomi, ketertiban di jalan-jalan, demografi, tentara dan angkatan laut yang kuat, senjata nuklir - tetapi satu-satunya hal yang tidak bisa kamu pulihkan adalah kemurnian darah,” kata Biletksy di kesempatan lain.

Menurut wartawan Kharkov, para pendukung Biletsky mulai mengadakan aksi yang kurang lebih terlihat pada musim gugur 2005.

Sejak 14 April 2006, pada peringatan Koliivshchyna (pemberontakan Cossack tahun 1768, yang menyebabkan pembantaian massal terhadap orang Polandia dan Yahudi) , mereka mengorganisir pawai xenofobik “Ukraina melawan pendudukan” di pusat kota.

Menurut berbagai perkiraan, antara 100 dan 200 orang ambil bagian dalam rapat umum tersebut. Acara ini diikuti aksi terhadap hostel Vietnam di Kharkov.

Unit Biletsky dengan terampil merekrut atau menarik perwakilan dari subkultur pemuda sayap kanan untuk bergabung dengan barisannya.

Neo-Nazi muda tertarik oleh fokus mereka pada metode perjuangan kekerasan: pemukulan, penggerebekan dan pogrom.

"Tulang punggung Azov terdiri dari orang-orang yang telah terlibat dalam 'vyshkols' sepanjang hidup mereka. Kami sedang bersiap untuk perang," kata Vadym Troyan, mantan Wakil Komandan Batalyon Azov dan sekarang Wakil Mendagri.

Ia mengatakan hal itu kepada surat kabar Leviy Bereg pada 2 Desember 2014. Antara 2005 dan 2008, Troyan bertanggung jawab atas pelatihan fisik anggota Patriots Ukraina.

Cabang Kharkov sendiri memiliki antara 200 dan 300 pejuang di awal 2010-an. Beberapa di antaranya tinggal secara permanen di barak di lokasi organisasi.

Dari Mana Dana Azov Berasal?

Azov didanai - setidaknya sebagian - oleh oligarki Igor Kolomoisky, seperti halnya batalyon sukarelawan lain yang beroperasi di ATO.

Selanjutnya, Svetlana Zvarich, Direktur Layanan Informasi Nasional Ukraina (salah satu perusahaan terbesar di pasar pengumpulan, transmisi, dan pemrosesan informasi lokal), memberikan bantuan.

Pada 16 April 2015, Ukrainska Pravda menyebutkan yayasan amal untuk inovasi pendidikan, yang secara resmi "bekerja dengan Azov dan menyediakan semua yang dibutuhkannya.

Laporan ini datang dari pangkalan Azov di pabrik teknik ATEK di Kiev, mengutip komentar ketua dewan pengawas yayasan, Svetlana Zvarich.

Tapi itu bukan keseluruhan cerita. Pada 15 Juli 2016, publik mengetahui Azov memiliki hubungan dengan penjahat ketika Pasukan Khusus SBU membubarkan sekelompok perwira Azov yang bersenjatakan senapan serbu dan peluncur granat di Zaporozhye.

Daftar Kejahatan Azov di Mariupol

Mereka telah menyerang mobil pembawa uang, sebuah razia yang jelas bukan yang pertama bagi mereka.

Kepala SBU Vasyl Hrytsak mengatakan pada saat itu Secret Service sedang memeriksa keterlibatan Azov dalam setidaknya 10 kejahatan serupa.

Sumber kemudian merinci ke saluran TV Rusia Vesti, "Sebelum Tahun Baru (2016), geng yang sama merampok toko perhiasan di salah satu mal di pagi hari dan membunuh seorang asisten toko.

Pada 28 Februari, segerombolan bandit kembali menyerang toko perhiasan. Ada juga sussmber suap dua juta hryvnia ($68.000) yang diperas dari seorang pengusaha Kiev oleh Vladimir Brzezinski dan mantan Kepala Staf Azov Vadym Troyan.

Dengan kata lain, anggota milisi Azov terlibat dalam pemerasan. Menurut pemilik salah satu ruang perjudian, yang disebut patriot muncul pada pertengahan 2015.

Kurir dari organisasi radikal lokal mengunjungi semua ruang perjudian, menawarkan untuk "bernegosiasi". "Kerja sama dengan 'patriot' pada dasarnya berarti mereka tak menyentuh kita.

Laboratorium Nazisme

Batalyon Azov menonjol karena latar belakang ideologisnya yang kuat. Neo-Nazi, anti-Semit dan rasis berada di garis depan unit. Simbolnya mengandung elemen yang mengacu pada lambang unit militer Third Reich.

Bendera resimen itu bertuliskan Wolfsangel hitam (“kail serigala” dalam bahasa Jerman). Tanda ini adalah lambang Partai Pekerja Sosialis Jerman Nasional (NSDAP) Hitler.

Selanjutnya, Wolfsangel menjadi tanda taktis Divisi Panzer SS "Das Reich", dan juga digunakan di unit SS dan Wehrmacht lainnya, khususnya, Divisi Grenadier Sukarelawan SS ke-34 "Landstorm Nederland".

Seiring waktu, perwakilan Majelis Nasional Sosial, Automaidan dan Organisasi aktivis Nasionalis Ukraina, ultras (hooligan) dari klub sepak bola Dynamo (Kiev) dan Shakhtar, anggota partai Bratstvo Dmytro Korchynsky, dan Persaudaraan Senapan Cossack bergabung ke Azov.

Demonstrasi terbuka di Ukraina menarik kaum radikal dan neo-Nazi dari seluruh dunia untuk bergabung ke Batalyon Azov.

Biletsky mengatakan dalam sebuah wawancara ada perwakilan dari tiga lusin kebangsaan di Azov, tetapi tidak sekali pun seorang Cina atau Nigeria datang kepada mereka.

Azov berkembang, berperang melawan milisi Donbass, dan menarik sukarelawan baru, termasuk orang asing.

Serangkaian wawancara video dengan orang asing yang terkait dengan resimen diterbitkan di halaman Korps Nasional dan unit Druzhina Nasional, kedua proyek yang didirikan pada 2016 oleh Azov.

Alexei Levkin dari Tver, Rusia, adalah salah satu karakter yang khas. Dia adalah buronan neo-Nazi yang dihukum karena menjadi bagian dari geng yang melakukan banyak pembunuhan etnis.

Dia juga penyanyi utama band M8L8TH, yang mengagungkan fasisme, SS, dan kamp konsentrasi Third Reich. Kutipan buku harian Levkin beredar di internet pada 2008.

"Adolf Hitler adalah Pemimpin Besar yang telah terlibat dalam perjuangan yang tidak setara untuk Dunia Putih kita. Dia adalah Simbol Besar Perjuangan Kita," tulis Levkin.

Relawan lain, Joachim Fürholm dari Norwegia, menyebut dirinya "revolusioner sosialis nasional" dan "mengkagumi" apa yang dilakukan (Anders Breivik, pembunuh sayap kanan Norwegia 2011) Breivik,” katanya.

Dalam sebuah wawancara dengan radio Nazi Radio Wehrwolf, yang ditemukan oleh Bellingcat (sebuah organisasi yang diakui sebagai agen asing di Rusia), Fürholm menganggap Azov sebagai "laboratorium fasisme".

“Saya mendapati diri saya memimpin sekelompok kecil sukarelawan dari seluruh barat: tujuannya adalah untuk mendapatkan pengalaman tempur dan mengirim beberapa orang kembali untuk menyampaikan keterampilan dan pengetahuan. Di satu sisi, itu adalah laboratorium fasis. Kondisi di sana optimal", jelasnya.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini