Di bawah perjanjian gencatan senjata yang disponsori PBB, yang mulai berlaku lebih dari sebulan yang lalu, Houthi berjanji tidak meluncurkan serangan apa pun di Yaman atau di Arab Saudi.
Namun, pasukan yang didukung Saudi mengklaim Houthi melanggar gencatan senjata setidaknya 126 kali antara 5 dan 6 Mei.
Houthi juga telah melaporkan pelanggaran gencatan senjata oleh koalisi pimpinan Saudi dan proksinya.
Kelompok tersebut mengklaim koalisi tidak memenuhi janjinya untuk mengizinkan kapal bahan bakar memasuki pelabuhan al-Hudaydah.
Terlepas dari dugaan pelanggaran ini, gencatan senjata tetap bertahan. Satu-satunya insiden serius terjadi pada 4 Mei ketika Houthi menembak jatuh pesawat tak berawak di Provinsi Hajjah.(Tribunnews.com/Southfront/xna)