Novak mengungkapkan hampir setengah dari klien Gazprom telah membuka rekening khusus di Gazprombank dalam mata uang asing dan dalam rubel.
Baca juga: Wakil PM Rusia: Klien Asing Gazprom Export Buka Rekening Bank Rubel untuk Bayar Gas Rusia
“Pembayaran gas di bawah kontrak utama jatuh tempo dan ada informasi bahwa beberapa perusahaan besar sudah membuka rekening, membayar (tagihan gas) dan siap membayar tepat waktu. Dalam beberapa hari ke depan kita akan melihat daftar terakhir siapa yang dibayar dalam rubel dan siapa yang ditolak,” kata Novak dalam sebuah forum pada Kamis (19/5/2022) kemarin.
Perusahaan-perusahaan ini memiliki tenggat waktu pembayaran untuk pengiriman gas April, pada hari ini (20/5/2022).
Keputusan berbeda perusahaan-perusahaan Uni Eropa
Dalam panduan tertulis resminya yang dibagikan kepada anggota-anggota Uni Eropa (UE), Komisi Eropa telah menyarankan perusahaan agar tidak membuka rekening bank dalam rubel di Gazprombank untuk membayar gas, namun tidak secara jelas mengatakan hal tersebut dapat melanggar sanksi.
Harga gas Eropa telah bergejolak sepanjang minggu ini, karena kekhawatiran perusahaan-perusahaan Eropa mengenai pembayaran secara legal untuk pasokan gas Rusia.
Beberapa pembeli gas di Eropa mengambil keputusan yang berbeda. Importir gas Jerman diizinkan untuk membuka rekening rubel, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut pada Kamis (19/5/2022) kemarin.
Sedangkan Uniper, importir gas Rusia terbesar di Jerman mengatakan akan mentransfer euro ke rekening di Gazprombank untuk mematuhi mekanisme pembayaran.
Grup energi Italia, Eni mengatakan pada minggu ini, mereka telah memulai proses pembukaan dua rekening untuk membayar gas Rusia, satu rekening dalam euro dan rekening lainnya dalam rubel.
Perusahaan listrik Prancis, Engie mengatakan akan melakukan pembayaran berikutnya kepada raksasa gas Rusia dalam euro sebelum akhir bulan ini, karena kedua perusahaan telah menyepakati solusi yang sejalan dengan sanksi yang diberikan UE terhadap Rusia.
Penyedia energi milik negara Finlandia, Gasum juga menolak untuk beralih ke skema baru, dan mengatakan minggu ini akan membawa perselisihannya atas pembayaran rubel dengan Gazprom Rusia ke proses arbitrase.