Setelah demam, biasanya akan muncul ruam disertai rasa gatal atau nyeri, begitu pula dengan lesi yang dapat terjadi pada wajah maupun alat kelamin.
Gejala ini biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 14 hingga 21 hari.
Meskipun saat ini tidak ada vaksin khusus untuk mengatasi Monkeypox, namun vaksin cacar diklaim dapat memberikan perlindungan hingga 85 persen, karena kedua virus tersebut disebut sangat mirip.
Beberapa obat antivirus pun saat ini sedang dikembangkan untuk mengatasi wabah Monkeypox.
Mereka yang paling rentan terhadap penyakit ini termasuk diantaranya orang-orang yang mengalami imunosupresi, wanita hamil dan anak-anak di bawah usia 12 tahun.
Lalu negara mana saja yang memiliki wabah Monkeypox?
Lebih dari 80 kasus Monkeypox telah dikonfirmasi pada setidaknya 9 negara Eropa, serta Amerika Serikat (AS), Kanada dan Australia.
Negara Eropa itu adalah Inggris, Spanyol, Portugal, Jerman, Belgia, Prancis, Belanda, Italia dan Swedia.
WHO pun telah menyuarakan keprihatinan mereka, karena wabah baru-baru ini memang tampak 'tidak biasa dan terjadi di negara-negara non-endemik'.
Monkeypox biasanya tidak muncul di Eropa dan paling sering ditemukan di bagian terpencil wilayah Afrika Tengah dan Barat.
Berikut adalah daftar negara yang telah menemukan kasus Monkeypox, meliputi:
Inggris
Inggris menjadi lokasi wabah ini kali pertama diidentifikasi, sejauh ini, negara tersebut memiliki 21 kasus Monkeypox yang dikonfirmasi.
Pada Senin kemarin, kasus pertama virus ini terdeteksi di Skotlandia.