Dia mengklaim bahwa Ramos diintimidasi di sekolah karena pakaian yang dia kenakan dan hal itu menyebabkan dia bolos kelas.
Teman sekelasnya mengatakan kepada CNN:
"Dia jarang masuk sekolah, seperti, perlahan-lahan putus sekolah."
Sang teman mengatakan bahwa dirinya dan pelaku perlahan-lahan menjadi jarang bertemu dan hanya sesekali berkomunikasi melalui pesan di Xbox.
Ramos dilaporkan mendapatkan pekerjaan di restoran Wendy di Uvalde.
Sang manajer mengatakan dia bekerja di sana selama setahun, sebelum akhirnya berhenti April lalu.
Seorang manajer di Wendy's, Adrian Mendes, mengatakan kepada The New York Times bahwa Ramos sering menyendiri dan tidak ramah.
"Anda tahu bagaimana orang-orang saya berbicara satu sama lain dan ramah?"
"Tapi dia tidak seperti itu. Tidak ada yang benar-benar mengenalnya."
Baca juga: 19 Anak Tewas dalam Penembakan di Texas, Kemlu RI: Tidak Ada WNI
Baca juga: Fakta-fakta Penembakan Massal di Sebuah Sekolah Dasar di Texas, AS: Pelaku Berusia 18 Tahun
Mendes kemudian mengatakan kepada CNN bahwa Ramos lebih banyak menyendiri.
Dia merasa seperti tipe pendiam, orang yang tidak banyak bicara.
Dia tidak terlalu bersosialisasi dengan karyawan lain.
"Dia hanya bekerja, dibayar, dan datang untuk mengambil ceknya."
Kemudian hanya empat hari sebelum kejadian, Ramos mengirim gambar pistol dan ranselnya yang penuh dengan 5,56 peluru kepada teman yang sering ia ajak bermain di Xbox.