Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Ukraina mengklaim pasukan Rusia telah mencuri sekitar setengah juta ton biji gandum dari wilayahnya.
Hal tersebut diumumkan oleh Wakil Menteri Pertama Kebijakan Agraria dan Pangan Ukraina, Taras Vysotskyi yang menyatakan sekitar 500.000 ton biji gandum yang berasal dari kota Kherson, Zaporizhia, Luhansk, Donetsk dan Kharkiv, telah diambil pasukan Rusia.
“Kami melihat bahwa sekitar setengah juta ton gandum telah dicuri. Ada bukti dari semua wilayah yang diduduki sementara, Kherson, Zaporizhia, Luhansk, Donetsk, dan Kharkiv. Kargo dibawa ke Rusia, terutama dari Kharkiv, Donetsk, Luhansk wilayah, atau melalui Krimea yang diduduki sementara, dari wilayah Zaporizhzhia dan Kherson,” kata Vysotskyi, yang dikutip dari laman Ukrinform.
Baca juga: Berbincang dengan Erdogan, Putin Ungkap Kesiapan Rusia Ekspor Pupuk dan Makanan Jika Sanksi Dicabut
Vysotskyi juga mengungkapkan kekhawatirannya, jika Rusia dapat mengambil hasil panen musim dingin yang akan datang di Ukraina.
“Kami berharap sebelum dimulainya musim panen, yang akan dimulai di wilayah selatan hanya dalam beberapa minggu, kami masih dapat memenangkan dan menduduki wilayah ini,” tambahnya.
Taras Vysotskyi menambahkan, pasukan Rusia awalnya mencoba menjual gandum curian ke Mesir dan Lebanon, namun kedua negara itu tidak bersedia membeli gandum tersebut. Baru-baru ini dilaporkan kapal Rusia yang membawa gandum Ukraina terlihat di wilayah Suriah.
Vysotskyi mengatakan, Ukraina terus berdiskusi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa, Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara pengimpor biji-bijian lainnya, mengenai solusi untuk mengekspor bahan pangan Ukraina.
Menurut Vysotskyi, salah satu cara untuk melanjutkan ekspor Ukraina adalah melalui pelabuhan dengan bantuan konvoi angkatan laut.
Baca juga: Cegah Aksi Sabotase, Inggris dan Lithuania Kawal Ekspor Kapal Pengangkut Gandum Ukraina
Pilihan lainnya untuk memulihkan ekspor Ukraina dengan aman, adalah memberi Ukraina senjata anti-kapal yang dapat digunakan untuk melawan angkata laut Rusia yang memblokir rute perdangan di Luat Hitam.
Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, Federasi Rusia telah memblokir pelabuhan Ukraina sehingga mengakibatkan ekspor gandum terhenti dan mengancam kelaparan di seluruh wilayah.
Namun Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengindikasikan bahwa Rusia bersedia membahas cara-cara untuk mengizinkan Ukraina melanjutkan pengiriman pasokan biji gandum dari pelabuhan.
Selama panggilan telepon dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, Putin mengatakan Rusia bersedia membantu untuk mengidentifikasi alternatif ekspor biji-bijian Ukraina yang tidak dibatasi, termasuk pengiriman bji-bijian melalui pelabuhan Laut Hitam.