News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Temukan 152 Jasad Tentara Ukraina Sengaja Dipasangi Ranjau di Pabrik Baja Azovstal Mariupol

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul dari halaman pabrik baja Azovstal di kota Mariupol pada 29 April 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menemukan 152 jasad tentara Ukraina yang ditumpuk di dalam sebuah truk di kompleks pabrik baja Azovstal, Mariupol.

Seperti diketahui, lokasi ini merupakan benteng terakhir pasukan Ukraina ketika mempertahankan kota pelabuhan tersebut.

Pertempuran sengit berlangsung berhari-hari di pabrik baja ini hingga berhasil dikuasai tentara Rusia.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen Igor Konashenkov menyebut terdapat empat ranjau yang ditanam di antara jasad-jasad itu untuk menjebak pasukan Rusia.

Konashenkov menuduh jebakan itu sengaja diperintahkan rezim Kiev untuk memprovokasi Rusia.

“Dalam sebuah truk dengan sistem pendingin yang tak menyala, 152 jasad milisi dan petugas Angkatan Bersenjata Ukraina ditemukan,” kata Konashenkov dikutip TASS, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: Ukraina Klaim Telah Tewaskan 30.500 Tentara Rusia, Hancurkan 1.358 Tank dan 174 Helikopter

Menurut Konashenkov, empat ranjau yang ditemukan unit pencari ranjau Rusia memiliki kekuatan ledakan yang bisa menghancurkan seluruh jasad di truk itu.

Lebih lanjut, Konashenkov menyatakan bahwa berdasarkan interogasi terhadap kombatan Resimen Azov, penanaman ranjau di antara tumpukan mayat adalah perintah langsung dari Kiev.

Konashenkov menuduh Kiev berupaya menghancurkan jasad-jasad serdadu untuk “menyelamatkan reputasi politis” pemerintah Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelensky.

Konashenkov sendiri mengeklaim Moskow berniat memulangkan jasad-jasad pasukan Ukraina yang ditemukan di Azovstal kepada pihak keluarga dalam waktu dekat.

Kompleks pabrik baja Azovstal adalah tempat sisa-sisa pasukan pertahanan Mariupol mempertahankan diri selama berpekan-pekan di tengah gempuran Rusia.

Pasukan Ukraina kemudian menyerah hingga Rusia mendeklarasikan kemenangan penuh di Mariupol pada 20 Mei lalu.

Perang Sengit di Luhansk

Sementara itu informasi terbaru menyebutkan Pemimpin separatis Republik Rakyat Luhansk (LPR) Leonid Pasechnik menyatakan bahwa operasi gabungan pasukan Rusia dan LPR semakin mendekati keberhasilan di wilayah Luhansk Ukraina.

Pasechnik mengaku pasukan Rusia-LPR saat ini mengincar kota Sieverodonetsk dan Lysychansk sebagai target utama.

Hal tersebut disampaikan Pasechnik dalam wawancara khusus bersama kantor berita TASS, Selasa (31/5/2022).

Politikus 52 tahun itu menjelaskan bahwa target utama LPR dalam operasi di Donbass adalah “membebaskan” seluruh wilayah Oblast (daerah setingkat provinsi) Luhansk.

Separatis LPR yang pro-Rusia mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina pada 2014 silam.

Mereka berperang lawan pasukan Ukraina sebelum membantu Moskow dalam invasi besar yang diluncurkan pada 24 Februari silam.

Ketika perang Rusia-Ukraina meletus, hanya segelintir wilayah Luhansk yang dikuasai pasukan Ukraina. Dua kota yang tersisa adalah Sievierodonetsk dan Lysychansk, kini dikepung Rusia-LPR.

Pasechnik mengeklaim bahwa kini 95 persen wilayah Luhansk telah direbut LPR. Ia menyebut Rusia-LPR menorehkan progres positif di medan perang, hampir merebut Sievierodonetsk.

“Pertempuran lawan ‘fasis’ Ukraina tengah berlangsung di area urban Sievierodonetsk. Kami bisa menyampaikan bahwa sepertiga kota itu telah kami kuasai,” kata Pasechnik kepada TASS.

Pasukan Rusia dilaporkan membombardir secara brutal Sievierodonetsk. Wali Kota Sievierodonetsk Oleksandr Striuk bahkan menyampaikan bahwa kotanya dibombardir mirip Mariupol.

Sebaliknya, Pasechnik mengeklaim, justru pihak Ukraina lah yang menghancurkan infrastruktur-infrastruktur sipil saat terdesak. Ia menuduh Ukraina memakai warga sipil sebagai tameng.

Meskipun menorehkan progres positif, Pasechnik mengaku belum bisa memprediksi kapan pasukan Rusia-LPR bisa sepenuhnya merebut wilayah Luhansk.

Sumber: TASS/Kompas.TV

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini