TRIBUNNEWS.COM - Taliban Pakistan mengatakan memperpanjang gencatan senjata tanpa batas dengan pemerintah Islamabad.
Keputusan tersebut disepakati setelah dua hari pembicaraan dengan delegasi tetua suku Pakistan yang dipandu oleh Taliban Afghanistan.
Menurut Juru bicara kelompok terlarang Tehreek-e-Taliban Pakistan atau TTP Mohammad Khurasani keputusan itu dibuat pada Kamis (2/6/2022).
Pihak terkait mengaku melihat adanya “kemajuan substansial” dalam pembicaraan dengan tim tetua yang beranggotakan 50 orang.
Baca juga: Taliban Serahkan Pengelolaan 4 Bandara di Afghanistan Ke Perusahaan Penerbangan UEA
Baca juga: Menlu Indonesia Bertemu Perwakilan Taliban di Islamabad
Dilansir Al Jazeera, dia tidak merinci dan tidak ada konfirmasi langsung dari pemerintah Pakistan tentang perpanjangan gencatan senjata.
Taliban Pakistan adalah kelompok terpisah, tetapi bersekutu dengan Taliban Afghanistan.
Kelompok ini merebut kekuasaan di negara mereka Agustus lalu ketika pasukan Amerika Serikat dan NATO berada di tahap akhir penarikan mereka dari Afghanistan.
TTP telah melancarkan pemberontakan bersenjata di Pakistan selama 14 tahun terakhir.
Mereka berjuang untuk penegakan hukum Islam yang lebih ketat di negara itu, pembebasan anggota mereka yang berada dalam tahanan pemerintah, dan pengurangan kehadiran militer Pakistan di bekas wilayah suku di negara itu.
Khurasani, juru bicara TTP, mengatakan pembicaraan di Kabul akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang.
Tidak ada pernyataan dari Taliban Afghanistan, yang di masa lalu hanya mengatakan mereka menawarkan tempat netral untuk pembicaraan.
Baca juga: Wanita di Pakistan Dirudapaksa Tiga Pria di Kereta Api, Publik Tuntut Hukuman Berat
Baca juga: Pakistan Naikkan Harga Bahan Bakar untuk Penuhi Persyaratan Pinjaman IMF
Taliban Afghanistan dorong pemerintah baru capai kesepakatan dengan Taliban Pakistan
Taliban di Afghanistan juga telah mendorong pemerintah baru di Pakistan untuk mencapai kesepakatan damai dengan Taliban Pakistan.
Dikutip Al Jazeera, gencatan senjata sebelumnya antara kedua belah pihak berakhir pada 30 Mei.
Sejauh ini, tidak ada gencatan senjata yang membuka jalan bagi perdamaian yang lebih permanen.
Taliban Pakistan telah bertahun-tahun menggunakan daerah perbatasan Afghanistan yang kasar untuk tempat persembunyian dan untuk melancarkan serangan lintas perbatasan ke Pakistan dan sekarang telah dikuatkan dengan kembalinya kekuasaan Taliban Afghanistan.
Kelompok tersebut ingin pasukan pemerintah Pakistan menarik diri dari bekas daerah suku di barat laut provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Mereka membebaskan semua pejuang TTP dalam tahanan pemerintah, dan mencabut semua kasus hukum terhadap mereka.
Baca juga: Forum Konsultasi Bilateral Indonesia-Pakistan Sepakati Draft Final MoU Joint Ministerial Committee
Baca juga: Taliban Perintahkan Presenter TV Wanita di Afghanistan Pakai Penutup Wajah saat Siaran
Islamabad ingin Taliban Pakistan dibubarkan
Pemerintah di Islamabad, di sisi lain, menginginkan Taliban Pakistan dibubarkan dan para pejuang menerima konstitusi Pakistan dan memutuskan hubungan yang diduga dengan ISIL (ISIS).
ISIS dikenal luas sebagai kelompok bersenjata lain dengan afiliasi regional yang aktif di Afghanistan dan Pakistan.
Para tetua suku Pakistan dikirim ke Kabul sebagai perantara karena di bawah konstitusi Pakistan, pemerintah tidak dapat bernegosiasi – setidaknya tidak secara langsung – dengan mereka yang melakukan pemberontakan melawannya.
Berita lain terkait dengan Taliban Pakistan
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)