TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Protes merebak di sejumlah kota di Amerika Serikat menyusul penembakan yang sering terjadi dan menimbulkan korban anak-anak.
Aktivis mahasiswa, beberapa mengenakan rompi pelindung, menghadiri rapat umum menentang kekerasan senjata di luar US Capitol pada 6 Juni 2022 di Washington, DC. Diorganisir oleh beberapa kelompok kekerasan anti-senjata, para aktivis berada di Capitol untuk mendesak anggota parlemen untuk mengambil tindakan terhadap keamanan senjata setelah beberapa penembakan massal baru-baru ini. Drew Angerer/Getty Images/AFP (Photo by Drew Angerer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP) (Getty Images via AFP/DREW ANGERER)
Mudahnya mendapatkan senjata api di Amerika Serikat memicu kekerasan yang dilakukan warganya.
Aktivis berunjuk rasa menentang kekerasan senjata di luar US Capitol pada 6 Juni 2022 di Washington, DC. Diorganisir oleh beberapa kelompok kekerasan anti-senjata, para aktivis berada di Capitol untuk mendesak anggota parlemen untuk mengambil tindakan terhadap keamanan senjata setelah beberapa penembakan massal baru-baru ini. Drew Angerer/Getty Images/AFP (Photo by Drew Angerer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP) (Getty Images via AFP/DREW ANGERER)
Sejumlah organisasi terbentuk untuk mendesak pemerintah Amerika melakukan reformasi aturan kepemilikan senjata api. Mereka menginginkan pengetatan aturan di seluruh Amerika.
Demonstran dengan kelompok Moms Demand Action memegang tanda di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington, saat Senator AS terbang kembali ke kota, di Arlington, Virginia, pada 6 Juni 2022. (Photo by Stefani Reynolds / AFP) (AFP/STEFANI REYNOLDS)
Kaum ibu dan pelajar turun ke jalan mendesak pemerintah melakukan tindakan nyata untuk menghentikan kekerasan senjata.
Demonstran dengan kelompok Moms Demand Action memegang tanda di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington, saat Senator AS terbang kembali ke kota, di Arlington, Virginia, pada 6 Juni 2022. (Photo by Stefani Reynolds / AFP) (AFP/STEFANI REYNOLDS)
Aktivis pelajar mengenakan rompi pelindung selama rapat umum menentang kekerasan senjata di luar US Capitol pada 6 Juni 2022 di Washington, DC. Diorganisir oleh beberapa kelompok kekerasan anti-senjata, para aktivis berada di Capitol untuk mendesak anggota parlemen untuk mengambil tindakan terhadap keamanan senjata setelah beberapa penembakan massal baru-baru ini. Drew Angerer/Getty Images/AFP (Photo by Drew Angerer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP) (Getty Images via AFP/DREW ANGERER)
Seorang wanita duduk di dekat vas berisi bunga di dekat Monumen Washington di Washington, DC, pada 5 Juni 2022. - Setiap vas di tugu peringatan, yang didirikan oleh Gabby Giffords Foundation, mewakili salah satu dari 45.222 orang Amerika yang tewas akibat kekerasan senjata pada tahun 2020 . (Photo by Stefani Reynolds / AFP) (AFP/STEFANI REYNOLDS)
Orang-orang memprotes kekerasan senjata di Brooklyn pada 06 Juni 2022 di New York City. Ketika New York City menjadi salah satu kota terkemuka di negara itu dalam langkah-langkah baru untuk membatasi senjata, walikota Eric Adams mengumumkan bahwa statistik kepolisian baru menunjukkan bahwa penembakan terjadi di seluruh kota. (Photo By Spencer Platt/Getty Images) (Photo by SPENCER PLATT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP) (Getty Images via AFP/SPENCER PLATT)
Lihat foto lainnya klik di sini : Protes menentang kekerasan senjata di amerika serikat