3. Ukraina Gunakan Artileri Berat Kiriman Barat untuk Gempur Target Sipil di Donbass
Lucas Leiroz, peneliti Ilmu Sosial di Universitas Federal Pedesaan Rio de Janeiro, Brazil mengulas peta peperangan Ukraina-Rusia.
Di situs analisis intelijen Southfront.org, Selasa (7/6/2022), ia menyatakan, senjata berat kiriman negara barat digunakan Ukraina menggempur sasaran sipil di Donbass.
Berikut artikel yang ditulis Lucas Leiroz, diterjemahkan menggunakan sejumlah penyesuaian tanpa mengubah substansi.
Dalam beberapa hari terakhir, pusat kota Donetsk dihantam serangan roket dan artileri yang menimbulkan korban meninggal dan luka-luka.
Pada minggu lalu, pengiriman artileri berat barat ke Ukraina, dan sistem rudal jarak jauh, adalah salah satu topik yang paling banyak dikomentari di surat kabar di seluruh dunia.
Setelah pengumuman oleh pemerintah AS, peralatan tersebut akan ditempatkan di wilayah Ukraina, banyak ahli mulai mengkritik keras tindakan tersebut.
Baca juga: Jejak Kehadiran Kolonel Polandia Ditemukan di Kota Severodonetsk Ukraina
Baca juga: Zelensky Akui Serangan Balik untuk Rebut Kembali Severodonetsk Berisiko Besar
Baca juga: POPULER Internasional: AS akan Kirim Roket Canggih ke Ukraina | Severodonetsk Hampir Dikuasai Rusia
Banyak yang memperingatkan, Langkah itu memberi ancaman eskalasi konflik. Seperti yang diharapkan para analis dan otoritas Rusia, senjata segera mulai digunakan secara illegal.
Penggunaan senjata berat itu mengakibatkan kejahatan perang baru. Pada 6 Juni 2022, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, melaporkan senjata jarak jauh barat di Ukraina dipakai menyerang sasaran sipil di Donbass.
“Kami telah memperhatikan niat AS dan Inggris untuk memasok artileri jarak jauh dan sistem roket peluncuran ganda (MLRS) ke Ukraina,” kata Nebenza.
“Saya ingin menunjukkan rezim Kiev telah mengambil ini sebagai kekuasaan penuh untuk… mengintensifkan penembakan sasaran sipil di Donbass,” lanjutnya.
4. Harry dan Meghan Undang Pangeran William dan Kate ke Ulang Tahun Lilibet, tapi Tidak Ada yang Datang