TRIBUNNEWS.COM - Pejabat Rusia mengungkapkan kapan berakhirnya perang di Ukraina yang sudah memasuki hari ke-107, pada Jumat (10/6/2022).
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menerangkan bahwa operasi militer khusus di Ukraina akan berakhir di saat tujuan sudah tercapai.
"Presiden Rusia (Vladimir) Putin telah menguraikan tugas-tugas untuk operasi militer khusus ini."
"Pemenuhan tugas-tugas ini berarti akhir dari operasi militer khusus," kata Peskov, Kamis (9/6/2022), lapor media Rusia TASS.
Baca juga: AS: Rusia Raih Pendapatan Lebih Tinggi dari Penjualan Minyak Setelah Menginvasi Ukraina
Baca juga: Rusia Tak Main-main Dengan Senjata HIMARS Kiriman AS, Kembali Ancam Ukraina Dengan Pernyataan Ini
Dalam kesempatan itu, Peskov bungkam soal pernyataan bahwa hasil operasi khusus tidak dapat dicapai di bawah rezim Ukraina saat ini.
Putin, ketika mengumumkan dimulainya operasi khusus militer di Ukraina pada 24 Februari, menetapkan beberapa tujuan.
Diantaranya adalah denazifikasi dan demiliterisasi negara.
Pertempuran di Severodonetsk
Sejak pasukannya gagal merebut ibu kota Kyiv, Presiden Rusia Vladimir Putin mengalihkan fokusnya untuk menguasai wilayah Ukraina timur.
Pertempuran pecah di kota-kota, salah satunya di Severodonetsk, Luhansk.
Reuters melaporkan, Ukraina pada Kamis mengatakan pasukannya mempertahankan posisi mereka dalam pertempuran sengit di kota timur Sievierodonetsk dan telah merebut kembali wilayah di selatan.
Rusia telah memusatkan kekuatan invasinya di sekitar Sievierodonetsk, sebuah kota industri kecil yang sekarang dibom menjadi reruntuhan.
Ukraina mengaku satu-satunya harapan untuk mengubah gelombang menuju kemenangan, adalah artileri yang lebih banyak untuk mengimbangi daya tembak besar-besaran Rusia.
Sievierodonetsk atau Severodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk di tepi seberang sungai Siverskyi Donets adalah bagian terakhir dari Provinsi Luhansk yang dikuasai Ukraina.