TRIBUNNEWS.COM - Eksekutif Uni Eropa akan membuat rekomendasi minggu depan tentang apakah Ukraina harus diberikan status kandidat untuk bergabung dengan blok tersebut, kata presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.
Dilansir The Guardian, rekomendasi semacam itu nantinya akan menjadi langkah awal dalam rangkaian panjang Ukraina untuk menjadi anggota UE sesungguhnya.
Ukraina membutuhkan dukungan dari 27 pemerintah Uni Eropa sebelum status kandidat diberikan.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah meminta penerimaan cepat ke UE untuk memberi negaranya keamanan sejak invasi Rusia.
"Kami ingin mendukung Ukraina dalam perjalanannya ke Eropa," kata von der Leyen dalam konferensi pers bersama Zelensky.
Baca juga: Imbangi Sanksi Uni Eropa, Rusia Tingkatkan Ekspor Minyak dari Pelabuhan Kozmino
Baca juga: Lavrov: Sanksi Terhadap Rusia Justru Berbalik Sengsarakan Rakyat Uni Eropa
Von der Leyenke melakukan kunjungan keduanya ke Kyiv pada Sabtu (11/6/2022).
Sementara itu, pertempuran sengit masih berlanjut di wilayah Donbas timur, di mana Rusia telah membuat keuntungan tambahan.
"Diskusi hari ini akan memungkinkan kami untuk menyelesaikan penilaian pada akhir minggu depan," tambah von der Leyen.
Ia mengatakan bahwa pihak berwenang Ukraina telah melakukan banyak hal menuju pencalonan UE, tetapi masih diperlukan reformasi, misalnya untuk memerangi korupsi.
Berbicara bersama von der Leyen, Zelensky mengatakan bahwa keputusan UE tentang Ukraina akan menentukan masa depan Eropa.
"Sekarang sedang ditentukan seperti apa masa depan Eropa yang bersatu, dan apakah akan ada masa depan sama sekali," ujar Zelensky.
"Tanggapan positif dari Uni Eropa terhadap permohonan Ukraina menandakan jawaban positif atas pertanyaan 'apakah proyek Eropa memiliki masa depan'."