Dia adalah Oseney da Costa de Oliveira, saudara tersangka pertama yakni Pelado yang juga bekerja sebagai nelayan.
Kepada awak media, detektif Fontes mengatakan tersangka kedua ini menyangkal perannya dalam pembunuhan, meskipun tersangka pertama sudah mengaku.
Padahal, bukti-bukti memberatkan tersangka baru tersebut.
Polisi kini menyelidiki keterlibatan orang ketiga dan mungkin akan ada penangkapan selanjutnya.
Dilansir Reuters, menurut saksi, kakak beradik Costa terlihat bertemu di sungai Itacoai hanya beberapa saat setelah Phillips dan Pereira melintasi daerah itu pada 5 Juni, menuju kota tepi sungai Atalaia do Norte.
Menurut laporan polisi, saksi mendengar Pereira mengatakan dia telah menerima ancaman dari Pelado.
Pereira, yang merupakan mantan pejabat urusan adat Funai, punya peran besar dalam menghentikan penambangan emas ilegal, penangkapan ikan, dan perburuan di sungai yang dihuni suku-suku asli Lembah Javari.
Menurut laporan AP News, saksi penduduk asli yang saat itu bersama Phillips dan Pereira mengatakan Pelado mengacungkan senapan kepada mereka pada hari sebelum kedua pria itu menghilang.
Tim pencari resmi telah memusatkan upaya mereka di sekitar tempat di sungai Itaquai di mana terpal dari perahu yang digunakan korban ditemukan pada Sabtu, oleh sukarelawan dari kelompok Masyarakat Adat Matis.
"Kami menggunakan kano kecil untuk pergi ke perairan dangkal. Kemudian kami menemukan terpal, celana pendek, dan sendok," kata salah satu relawan.
Pihak berwenang mulai menjelajahi daerah itu dan menemukan ransel, laptop, dan barang-barang pribadi lainnya terendam air pada Minggu.
Hasil identifikasi membuktikan bahwa barang-barang itu milik Phillips dan Pereira.
Polisi sebelumnya melaporkan menemukan jejak darah di perahu Pelado.
Petugas juga menemukan bahan organik yang diduga berasal dari manusia di sungai yang dikirim untuk dianalisis.