News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: Bank Sentral AS The Fed Naikkan Suku Bunga | Dukungan Xi Jinping untuk Putin

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya Bank Sentral Amerika Serikat The Fed menaikkan suku bunga, kenaikan terbesar sejak 1994.

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Bank Sentral Amerika Serikat The Fed menaikkan suku bunga, kenaikan terbesar sejak 1994.

Mengenai invasi Rusia, dua relawan AS hilang diduga ditangkap tentara Putin.

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Vladimir Putin melalui telepon bahwa Beijing akan terus mendukung Moskow dalam hal "kedaulatan dan keamanan".

Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. The Fed Naikkan Suku Bunga, Ini Imbasnya pada Minyak Dunia hingga Rupiah

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Rabu (15/6/2022).

Ini merupakan kenaikan bunga terbesar yang pernah dilakukan The Fed sejak 1994.

Sekarang, suku bunga The Fed berada di level 1,5 % -1,75 % .

Menurut Kontan, lonjakan inflasi AS menjadi landasan keputusan ini

"Tujuan kami sebenarnya adalah untuk menurunkan inflasi menjadi 2 % sementara pasar tenaga kerja tetap kuat," kata Ketua Fed Jerome Powell, dalam konferensi pers setelah pertemuan kebijakan The Fed.

Baca juga: Harga Minyak di Pasar Internasional Kembali Rebound Setelah The Fed Menaikkan Suku Bunga

Baca juga: Suku Bunga The Fed Naik, CORE: BI Harus Naikkan Suku Bunga Acuan

Gedung Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, di Washington DC. (FORBES)

Keputusan The Fed ini dibuat di tengah perang Ukraina yang berimbas pada kenaikan harga bahan bakar dan bahan pangan global.

Powell menyatakan misinya menekan inflasi dan memulihkan stabilitas harga ini dirancang untuk tidak malah menggelincirkan ekonomi.

Namun, dia mengakui pula bahwa selalu ada risiko bahwa ini merupakan langkah yang terlalu jauh.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini