News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ekonomi Rusia Tampak Stabil Meski Dihujani Sanksi, Departemen Keuangan AS Tidak Percaya

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. Ekonomi Rusia tampak stabil bahkan melejit setelah invasi. Tetapi Departemen Keuangan AS tidak percaya, mereka melihat ada sesuatu yang menghancurkan di bawah permukaan.

TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari tiga bulan berlalu semenjak invasi Rusia di Ukraina.

Sejak itu pula sanksi yang dipimpin Amerika Serikat telah dijatuhkan kepada Rusia dengan maksud menggoyahkan ekonomi negara tersebut.

Namun, sanksi-sanksi itu tampaknya tidak berpengaruh karena ekonomi Rusia tetap tidak runtuh hingga saat ini.

Mata uang Rubel telah pulih dan sekarang bahkan bernilai lebih dari sebelum invasi.

Pundi-pundi Kremlin meluap dari rekor penjualan minyak dan gas.

Bahkan McDonald's yang baru telah dibuka kembali di Rusia, berganti nama di bawah kepemilikan miliarder Siberia.

Baca juga: Panglima Militer Inggris Sebut Rusia Lakukan Kesalahan dan Kalah Secara Strategis, NATO Semakin Kuat

Baca juga: Balas Sanksi Barat, Rusia Larang 29 Jurnalis Inggris Memasuki Moskow

Sementara itu, militer Rusia terus menggempur Ukraina dengan pasokan tank dan artileri yang stabil.

Namun di dalam Departemen Keuangan, tim pakar sanksi memandang ketahanan itu sebagai fatamorgana.

Dalam wawancara eksklusif dengan CNN, pejabat tinggi Departemen Keuangan mengatakan mereka tetap yakin sanksi mereka akan berhasil.

Mereka yakin bahwa di bawah permukaan, cerita yang jauh lebih mengerikan sedang berlangsung dalam ekonomi Rusia, di mana mereka berpendapat bahwa kerusakan nyata dan abadi sedang terjadi.

"Pemerintah AS telah menyaksikan narasi 'Lihat Rusia -- lihat nilai rubel yang tinggi, wow, Rusia benar-benar telah mengalahkan sanksi ini!' dan kami seperti, 'Tidak!' Itu pesan yang salah untuk diambil,'" kata seorang pejabat senior Departemen Keuangan, merinci hasil berbulan-bulan kerja yang telah mereka lakukan untuk membuat sanksi terhadap Rusia.

Saat para pejabat tinggi militer AS di Pentagon menyaksikan perang panas berlangsung di Ukraina, era baru perang ekonomi sedang berlangsung.

Era perang baru itu dilakukan oleh pengacara pemerintah, akuntan, ekonom, dan ahli keuangan yang bekerja keras di balik ruangan aman tanpa khwatir terkena bom.

"Mereka seperti prajurit kutu buku kami," kata seorang pejabat senior administrasi sambil tersenyum kagum.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini