Johnson juga dikritik bahwa ia tidak berbuat cukup untuk mengatasi inflasi, dengan banyak warga Inggris berjuang untuk mengatasi kenaikan harga bahan bakar dan makanan.
Baca juga: Beda Reaksi Mundurnya Boris Johnson sebagai Perdana Menteri Inggris: Rusia Senang, Ukraina Sedih
Dalam pidato pengunduran dirinya, Johnson menyoroti keberhasilannya - mulai dari menyelesaikan Brexit hingga memastikan peluncuran vaksin Covid-19 tercepat di Eropa.
Namun ia mengatakan, upayanya untuk meyakinkan rekan-rekannya bahwa mengubah pemimpin ketika ada perang di Ukraina dan pemerintah memenuhi agendanya telah gagal.
"Saya menyesal tidak berhasil dalam argumen-argumen itu. Dan tentu saja, menyakitkan tidak bisa melihat begitu banyak ide dan proyek sendiri (bisa terwujud)," katanya.
"Tapi, seperti yang telah kita lihat di Westminster, naluri kawanan sangat kuat - ketika kawanan bergerak, ia bergerak, dan teman-teman, dalam politik tidak ada seorang pun yang sangat diperlukan."
Mengutip NBC News, Johnson menjadi Perdana Menteri Inggris ketiga berturut-turut yang mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir, mengikuti jejak Theresa May dan David Cameron.
Lebih dari 50 Menteri Mundur
Lebih dari 50 menteri mengundurkan diri dari pemerintahan Boris Johnson dalam kurun waktu 48 jam.
Indiden ini bermula ketika dua menteri mengundurkan diri pada Selasa (5/7/2022) malam, lalu yang lainnya secara cepat mengikuti langkah tersebut, Rabu (6/7/2022).
Pada Kamis (7/7/2022), lebih banyak menteri mengundurkan diri, termasuk Menteri Irlandia Utara, Brandon Lewis; Menteri Keuangan, Helen Whately; dan Menteri Keuangan, Damian Hinds.
Dilansir CNBC, hingga Kamis pukul 10.00 waktu London, setidaknya ada 59 menteri yang mengundurkan diri.
Baca juga: Deretan Skandal Pemerintahan Boris Johnson, dari Partygate hingga soal Video Porno
Pengunduran diri ke-50 datang dari George Freeman, seorang menteri junior untuk ilmu pengetahuan, penelitian, dan inovasi.
Dalam surat pengunduran diri, Freeman mengatakan, “Puncak dari kurangnya transparansi dan keterbukaan Anda dengan Parlemen (dan kesediaan untuk meminta Menteri Anda menyesatkan Parlemen), penghapusan pilar utama dari kode Menteri, penanganan Anda terhadap penunjukan Wakil Kepala Whip yang ternyata Anda tahu memiliki riwayat tuduhan pelecehan seksual, terlalu berlebihan.”
Menteri Keuangan Nadhim Zahawi - yang baru diangkat Selasa setelah pengunduran diri Rishi Sunak - juga mengungkapkan bahwa dia dan menteri Kabinet lainnya telah memberi tahu Johnson bahwa dia harus "pergi dengan bermartabat."