TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel membawa wartawan ke terowongan yang ditemukan oleh pasukannya di Jalur Gaza selatan pada Jumat (13/9/2024), termasuk pintu masuk ke ruang bawah tanah tempat jasad enam sandera Israel ditemukan pada 31 Agustus 2024.
Militer Israel tidak mengizinkan wartawan memasuki terowongan di daerah Tel al-Sultan, Rafah yang berbatasan dengan Mesir, karena alasan keamanan.
Namun, militer Israel telah merilis rekaman yang menunjukkan lorong sempit dan pengap yang dikatakan berada sekitar 20 meter di bawah tanah, tempat para sandera disekap selama berminggu-minggu.
"Ada labirin terowongan yang lengkap di sini, di Tel al-Sultan," kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, kepada wartawan selama kunjungan di dekat koridor Philadelphia kemarin.
Ia berdiri di samping terowongan yang mengarah ke bawah, yang terletak di tempat yang ia sebut sebagai kamar anak-anak di sebuah rumah yang hancur.
"Kita perlu melakukan apa pun yang kita bisa, dengan cara apapun, untuk membawa mereka pulang," katanya, mengacu pada 101 sandera yang menurut Israel masih ditahan oleh militan Hamas, dikutip dari Al Arabiya.
Militer Israel mengatakan enam sandera tersebut dibunuh pada malam 29 Agustus dan jasad mereka ditemukan sekitar dua hari kemudian.
Selain kunjungan langka yang dikawal oleh militer Israel, organisasi dan media asing dilarang memasuki Jalur Gaza sejak Israel menginvasi daerah kantong itu.
Sebagai syarat untuk menerima wartawan dalam kunjungan kemarin, militer Israel mengharuskan gambar-gambar diserahkan untuk ditinjau oleh sensor militer.
Terowongan Tel al-Sultan merupakan bagian dari apa yang dikatakan militer Israel sebagai jaringan besar yang ditemukan oleh pasukannya yang beroperasi di sekitar Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.
"Pasukan telah menemukan sekitar 13 kilometer rute terowongan bawah tanah selama beberapa bulan terakhir," kata militer minggu ini, seperti diberitakan Reuters.
Baca juga: IDF Buat Cerita soal 6 Sandera Israel yang Ditemukan Tewas, Rilis Video Terowongan Rafah
Selain terowongan yang mengarah ke tempat para sandera dibunuh, militer Israel juga menunjukkan kepada wartawan sebuah terowongan lebar yang cukup untuk dilalui truk, yang mengarah ke Mesir tetapi diblokir dari sisi Mesir.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.188 jiwa dan 95.125 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (12/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel