"Jika tidak, kita menghadapi kekurangan gas yang parah dengan penurunan tajam dalam produksi industri. Dalam situasi tegang ini, yang terpenting adalah setiap hari dan setiap meter kubik gas yang bisa kita hemat," kata BDI.
Fasilitas penyimpanan gas Jerman hanya terisi sepertiga saat perang Rusia-Ukraina pecah.
Pada hari Jumat, fasilitas ini secara bertahap telah terisi hingga sekitar 63 persen.
Langkah-langkah penghematan dan upaya untuk mendapatkan pasokan dari tempat lain terus diupayakan Berlin.
Sayangnya, Jerman masih jauh dari target cadangan 90 persen yang harus dicapai pada 1 November mendatang.
Dengan cadangan gas sebesar itu, para ahli menilai Jerman akan mampu melewati musim dingin.
Rumah tangga dan industri sudah didesak untuk menghemat energi sebanyak mungkin.
Habeck mengaku telah mengurangi durasi mandi, dan mendorong orang Jerman untuk melakukan hal yang sama.
Baca juga: Dua Tentara Jerman Berencana Ledakkan Jembatan Rusia-Semenanjung Krimea
Baca juga: Ini Alasan Jerman Tidak Dapat Kirim Senjata ke Ukraina Secepat Amerika Serikat
Di tempat lain di Jerman, dilakukan langkah-langkah mengurangi penerangan jalan, mengurangi suhu kolam renang, dan beberapa asosiasi perumahan bahkan telah mulai menjatah pasokan air panas untuk penyewa mereka.
Tagihan gas sudah naik dua kali lipat dan bisa melonjak hingga empat kali lipat selama musim dingin.
Pasokan gas dari Rusia melalui pipa Nord Stream 1 yang mengalir melalui Laut Baltik ke Jerman telah berkurang menjadi sekitar 40 persen dari tingkat biasanya.
Pada hari Senin, proyek pemeliharaan tahunan di jalur pipa, yang diperkirakan akan ditutup selama sekitar 10 hari, dipandang sebagai saat yang genting.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)