News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin Ingatkan Bencana Kenaikan Harga Energi Jika Amerika Cs Lanjutkan Sanksi Tambahan

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin bersulang saat mengambil bagian dalam KTT BRICS XIV dalam format virtual melalui panggilan video, di Moskow pada 23 Juni 2022./Dia kembali mengingatkan dunia sanksi jika Barat kembali jatuhkan sanksi atas Rusia.

Eropa mengimpor sekitar 40 persen gas dan 30 persen minyaknya dari Rusia.

Rusia merupakan pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi, dan pengekspor gas alam terbesar di dunia.

Di pasar pangan, Rusia menjadi pengekspor gandum terbesar di dunia.

Pasokan Global

Harga yang terus melonjak membuat pasar bahan bakar global bersiap menghadapi gangguan pasokan lebih lanjut dari Rusia saat negara ini mengentikan aliran pipa Nord Stream 1.

Rusia mengatakan aliran gas dari pipa yang mengirim pasokan vital ke Jerman ini akan menjalani pemeliharaan mulai 11 Juli hingga 21 Juli.

Perusahaan energi Rusia Gazprom memangkas kapasitas pasokan yang melalui pipa Nord Stream menjadi 40 persen, dengan alasan keterlambatan pengembalian peralatan yang dilayani perusahaan energi Siemens Energy Jerman di Kanada, karena adanya sanksi Barat.

Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), yang membawa sekitar 1 persen minyak global, diperintahkan oleh pengadilan Rusia untuk menangguhkan operasinya pada Selasa (5/7/2022).

"Kami tahu bahwa Eropa sedang mencoba untuk menggantikan sumber energi Rusia. Namun, kami berharap hasil dari tindakan tersebut adalah kenaikan harga gas di pasar spot dan peningkatan biaya sumber daya energi untuk konsumen akhir." ungkap Putin.

Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah memutus aliran gas ke Bulgaria, Polandia, Finlandia, pemasok gas Denmark Orsted, perusahaan gas Belanda Gasterrra dan perusahaan energi Shell untuk kontrak Jermannya, setelah mereka menolak untuk melakukan pembayaran dalam mata uang rubel Rusia.

Sementara itu, Putin mengungkapkan kondisi sektor bahan bakar dan energi Rusia tetap stabil, dangan peningkatan produksi kondensat minyak dan gas menjadi 10,7 barel per hari pada bulan Juni lalu. Namun dia mengatakan perusahaan energi Rusia harus bersiap menghadapi embargo minyak UE yang akan berlaku akhir tahun ini.

"Pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan opsi untuk mengembangkan infrastruktur kereta api dan pipa untuk memasok minyak dan produk minyak Rusia ke negara-negara sahabat," kata pemimpin Rusia ini.

Sumber: Al Jazeera/Kontan.co.id/Tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini