Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Beberapa kota di China mengadopsi pembatasan Covid-19 dengan berbagai cara baru, salah satunya Kota Shanghai.
Shanghai kini bersiap memperbanyak testing Covid-19 secara massal setelah ditemukannya subvarian baru Omicron.
Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (12/7/2022) pembatasan ketat yang dilakukan oleh pemerintah daerah, mengikuti kebijakan "dinamis nol-COVID" China untuk segera membasmi semua wabah pada saat sebagian besar dunia hidup berdampingan dengan virus.
Subvarian Omicron BA.5.2.1 diketahui menular dengan cepat, sehingga pemerintah China menargetkan pembatasan secara ketat supaya tidak terlalu mengganggu sektor perekonomian yang telah terpukul akibat konflik di Ukraina.
Sebelumnya, kasus infeksi subvarian baru Omicron BA.5.2.1 terdeteksi pada seorang pasien yang terbang dari Uganda ke Shanghai pada 13 Mei lalu.
Shanghai yang merupakan kota terpadat dengan 25 juta penduduk, telah menyarankan warganya untuk melakukan tes Covid-19 putaran berikutnya pada Selasa (12/7) hingga Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Subvarian Omicron BA.5.2.1 Baru Ditemukan di Shanghai
Pihak berwenang dan beberapa investor berharap pengujian tanpa henti seperti itu dapat sesegera mungkin mengungkap infeksi dan mengendalikannya.
“Kontrol awal telah mengurangi risiko penguncian kota besar yang berkepanjangan,” kata UBS Global Wealth Management.
Baca juga: Shanghai Umumkan Dua Putaran Baru Tes Massal Covid-19
“Kami memperkirakan pembatasan Covid-19, terutama dalam bentuk penguncian wilayah secara bergulir akan sedikit berdampak pada berkurangnya produksi atau rantai pasokan, bersama dengan peluncuran bertahap dari kebijakan yang lebih mendukung.” tambah UBS Global Wealth Management.
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China pada Senin (11/7) melaporkan 352 kasus infeksi baru Covid-19, sebanyak 46 di antaranya bergejala dan 306 tanpa gejala.