News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyakit Cacar Monyet

Pakar Rusia: Tak Perlu Tindakan Pembatasan Terkait Temuan Monkeypox di Moskow

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penyakit cacar monyet (monkeypox). Setelah kasus monkeypox dikonfirmasi Rusia Selasa (12/7/2022), ahli virologi negara itu menegaskan tidak perlu tindakan pembatasan terkait hal ini.

TRIBUNNEWS.COM - Ahli virologi, Anatoly Alshtein,mengatakan tidak perlu tindakan pembatasan di Moskow terkait temuan kasus cacar monyet (monkeypox) pertama.

Pernyataan Alshtein yang merupakan profesor dari Gamaleya Central Research Institute of Epidemiology and Microbiology Rusia disampaikan kepada kantor berita TASS.

"Tidak perlu tindakan tambahan, karena hanya satu kasus yang telah dikonfirmasi di seluruh negeri," katanya.

"Bahkan jika insidennya akan naik, penyakitnya tidak mematikan," imbuhnya.

"Satu-satunya hal yang harus dilakukan untuk mencegahnya adalah menghindari kontak dengan mereka yang merasa sakit, yang memiliki suhu tinggi. Itu berlaku untuk infeksi lain," tegasnya.

Baca juga: Monkeypox Belum Jadi Pandemi, Masih Berstatus PHEIC Karena Tiga Indikator Ini

Menurut para ahli, tidak ada prasyarat untuk menyebarkan cacar monyet di Rusia saat ini.

"Kasus pertama sudah dikonfirmasi. Petugas medis mengawasi," jelasnya.

"Kontak pasien dalam pengawasan. Jika ada kasus lain, akan dipantau juga," terangnya.

"Dengan kata lain, itu adalah infeksi yang bisa dihentikan dengan metode epidemiologi, yaitu melalui identifikasi dan isolasi mereka yang terinfeksi,” bebernya.

Kasus pertama monkeypox

Sebelumnya, pengawas sanitasi Rusia mengatakan pada Selasa (12/7/2022) bahwa kasus cacar monyet pertama telah dikonfirmasi di St. Petersburg.

Pasien adalah seorang pria yang kembali dari Eropa. Menurut pengawas, pria itu memiliki bentuk penyakit yang ringan.

Baca juga: Monkeypox Belum Bisa Dinyatakan Menjadi Pandemi, Epidemiolog Ungkap Alasannya

Ilustrasi penyakit cacar monyet (monkeypox). (medical xpress)

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus yang ditularkan ke manusia melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi (tikus, primata) atau dengan bahan yang terkontaminasi virus.

Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, rasa lelah, dan ruam.

Masa inkubasi adalah sekitar sepuluh hari dan gejala biasanya berlangsung dari dua sampai empat minggu.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio kasus kematian berkisar antara satu hingga sepuluh persen, dengan mayoritas kematian terjadi pada kelompok usia yang lebih muda.

Dikutip Anadolu Agency, menurut WHO lebih dari 6.000 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dan tiga kematian terkait telah terdeteksi di seluruh dunia sepanjang tahun ini.

"Sejak 27 Juni 2022, ketika berita wabah penyakit sebelumnya diterbitkan, 2.614 kasus baru - naik 77 persen - telah dicatat," kata badan kesehatan global.

Berita lain terkait dengan Penyakit cacar monyet

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini