TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Singapura (The Ministry of Health-MOH) mengkonfirmasi kasus lokal kedua monkeypox atau cacar monyet pada Rabu (13/7/2022).
Pasien adalah warga negara Inggris berusia 48 tahun yang berdomisili di Singapura.
Dia dinyatakan positif cacar monyet pada hari Rabu, Channel News Asia melaporkan.
Dia saat ini dirawat di National Center for Infectious Diseases (NCID) dan kondisinya stabil," kata MOH dikutip CNA.
Pria itu mengalami ruam di daerah perianal, yaitu area tubuh di sekitar anus, pada 6 Juli dan kemudian demam pada 11 Juli.
Dia mencari perawatan medis pada 13 Juli dan dirawat di NCID pada hari yang sama.
Baca juga: Studi: Penderita Cacar Monyet Berpotensi Tularkan Viral Load Tinggi
MOH mengatakan bahwa pelacakan kontak sedang berlangsung.
Kasus ini tidak terkait dengan kasus cacar monyet yang diumumkan sebelumnya, tambah MOH.
Di antara lima kasus cacar monyet di Singapura sejak Juni, tiga di antaranya adalah kasus impor dan dua kasus lokal.
Kasus pertama adalah kasus impor, di mana pasien adalah warga negara Inggris berusia 42 tahun yang bekerja sebagai pramugari.
Dia dinyatakan positif pada 20 Juni.
Sementara itu, kasus lokal pertama di Singapura dilaporkan pada 6 Juli, di mana pasien adalah seorang pria Malaysia berusia 45 tahun yang tinggal di Singapura.
Kasus impor lainnya dikonfirmasi sehari kemudian.
Warga negara India berusia 36 tahun itu tinggal di Singapura dan baru saja kembali dari Amerika Serikat.
Pasien keempat yang merupakan kasus impor, dinyatakan positif pada 8 Juli.
Baca juga: Pakar Rusia: Tak Perlu Tindakan Pembatasan Terkait Temuan Monkeypox di Moskow
Dia adalah warga negara India berusia 30 tahun yang tinggal di Singapura dan baru saja kembali dari Jerman.
Cacar monyet adalah penyakit virus yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Penderita cacar monyer perlu mengisolasi diri untuk menghindari kontak sosial.
Penderita cacar monyet biasanya akan pulih dalam 14 hingga 21 hari.
"Penularan terjadi ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan virus melalui dan hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi," kata MOH.
"Tidak ada perawatan atau vaksin spesifik yang terbukti atau aman yang tersedia untuk infeksi cacar monyet."
Kementerian menyarankan para pelancong untuk menjaga kewaspadaan dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan seperti menjaga kebersihan pribadi dan mencari penanganan medis segera jika gejalanya berkembang.
Baca juga artikel lain terkait Penyakit Cacar Monyet
(Tribunnews.com/Rica Agustina)