News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tentara Bayaran Asal Inggris Meninggal Dalam Tahanan, Sakit dan Stres Negaranya Tak Peduli

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tentara bayaran yang ditangkap Rusia

TRIBUNNEWS.COM – Seorang veteran perang Afghanistan asal Inggris yang menjadi tawanan perang DPR (Republik Rakyat Donetsk) meninggal dunia dalam tahanan.

Paul Johnson Anthony Dominique Urey adalah tentara bayaran yang ditangkap oleh prajurit DPR pada April 2022 lalu. Dia ditahan di lembaga pemasyarakatan republik.

Selama pemeriksaan medis, Urey didiagnosa mengidap penyakit kronis, antara lain: diabetes tergantung insulin, kerusakan pada sistem pernapasan dan ginjal, penyakit kardiovaskular.

"Selain itu, dia berada dalam kondisi psikologis yang tertekan karena ketidakpedulian tanah airnya terhadap nasibnya.

Baca juga: Moskow: Hampir 30.000 Warga Ukraina Dievakuasi dari Donbas ke Rusia

Terlepas dari beratnya kejahatan yang dituduhkan, Paul Urey diberikan bantuan medis yang sesuai.

Namun, karena diagnosis dan stres, dia meninggal pada 10 Juli,” kata Morozova.

Menurutnya, Komite Palang Merah Internasional tidak menyediakan obat-obatan yang diperlukan.

Pihak berwenang Inggris, kata Morozova, tidak bereaksi terhadap informasi tentang penangkapan Urey dan bahkan mengabaikan kemungkinan untuk menegosiasikan kepulangannya sebagai bagian dari pertukaran tahanan.

Paul Urey adalah seorang sukarelawan independen, tetapi dia mengoordinasikan kegiatannya dengan salah satu organisasi nirlaba.

Dia ditangkap bersama rekannya Dylan Healy pada 25 April saat mereka mengevakuasi sebuah keluarga dari Zaporozhye dengan mobil. Urey sedang mengemudi.

Urey hampir berusia 40 tahun. Lahir di Warrington, Cheshire, ia menghabiskan delapan tahun di Afghanistan sebagai kontraktor sipil. Setelah itu dia tinggal di Lancashire.

Vonis Mati

Sebelumnya, dua tentara Inggris telah divonis hukuman mati oleh pengadilan DPR.

Baca juga: Moskow: Hampir 30.000 Warga Ukraina Dievakuasi dari Donbas ke Rusia

Mereka adalah Aiden Aslin dan Shaun Pinner, serta seorang warga negara Maroko Saadun Brahim.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini