TRIBUNNEWS.COM - Berikut lima poin kesepakatan kerjasama ekonomi dari hubungan bilateral Negara Timor Leste dengan Indonesia yang terjalin selama 20 tahun.
Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Presiden Republik Demokratik Timor leste, Jose Ramos Horta di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (19/7/2022).
Kedatangan Jose Ramos Horta disambut oleh iringan pasukan Nusantara, pasukan berkuda, dan korps musik dari Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Dikutip dari laman Sekretariat Presiden presidenri.go.id, Kepala Negara Timor Leste itu hadir bersama dengan beberapa menteri dan duta besar Timor Leste.
Presiden Ramos-Horta dan delegasinya datang untuk membahas penguatan kerjasama bilateral khususnya di bidang ekonomi.
Dari pembahasan tersebut selepas pertemuan bilateral, Presiden Jokowi menyampaikan lima poin yang menjadi pembahasan antara kedua negara.
Baca juga: Presiden Timor Leste José Manuel Ramos-Horta Akan Berikan Kuliah Umum di UIN Jakarta
Lima poin hasil kesepakatan Indoensia dan Timor Leste
1. Kesepakatan di bidang perdagangan
Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk terus meningkatkan kerjasama perdagangan.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa telah terjadi perkembangan di bidang perdagangan dari kerjasama kedua negara.
"Dengan melihat tren perkembangan hubungan yang terus positif, saya yakin perdagangan dua negara bisa terus ditingkatkan" ujar Jokowi.
2. Kesepakatan memperkuat perhubungan lintas negara
Presiden Jokowi dan Presiden Ramios-Horta bersepakat memperkuat konektivitas kedua negara.
Konektivitas yang diperkuat antara lain pada jalur darat dan jalur laut
Presiden Jokowi mengharapkan peluncuran trayek bus rute Kupang-Dili dapat segera dilakukan.
“Untuk konektivitas laut, saya menilai pentingnya untuk membuka rute kapal Kupang-Dili-Darwin,” imbuh Jokowi.
3. Kesepakatan memperkuat perbatasan dua negara
Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat pembangunan wilayah perbatasan.
Jokowi mengharapkan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan dapat selesai pada tahun ini.
“Saya juga mendorong agar joint border committee dapat dilakukan kembali,” ujar Jokowi.
Joint Border Committee adalah wadah untuk menyelesaikan masalah sengketa batas darat.
Dikuitip dari ejournal.upnvj.ac.id, Indonesia dan Timor Leste telah menyepakati penggunaan Traktat 1904 dan PCA 1914 sebagai dasar hukum penetapan dan penegasan batas darat.
4. Kesepakatan di bidang pembangunan Infrakstruktur
Presiden Jokowi mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan-perusahaan Indonesia berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Timor Leste.
Partisipasi dalam membangun Timor Leste termasuk dalam bidang infrastruktur.
Dikutip dari laman pu.go.id, kerjasama kedua negara yang telah terjalin dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas SDM Timor Leste.
Kerjasama yang diberikan Kementerian PUPR antara lain pelatihan rehabilitasi, rekonstruksi konstruksi jalan, program budgeting, dan pelatihan tenaga teknik operasional untuk operator alat-alat berat.
5. Kesepakatan penyelesaian Bilateral Invesment Treaty
Bilateral Investment Treaty adalah perjanjian internasional yang mengatur syarat ketentuan untuk investasi perseorangan maupun perusahaan dari satu negara ke negara lain.
Jokowi mengatakan nilai ivestasi Indonesia di Timor Leste saat ini mencapai 818 juta USD.
Investasi yang diberikan antara lain pda sektor perbankan, migas, dan telekomunikasi.
Dari pertemuan bilateral ini juga diadakan prosesi tanda tangan nota kesepahaman (MoU) yang telah disepakati oleh kedua negara.
"Selain membahas kerjasama bilateral di bidang ekonomi, beberapa isu kawasan juga saya singgung secara singkat dalam pertemuan ini", pungkas Jokowi.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)