Tetapi sumber-sumber politik mengatakan setidaknya ada dua kandidat lain yang ikut dalam pemilihan.
Baca juga: Sri Lanka Tolak Pemimpin Baru: Ranil Wickremesinghe Bukan Presiden Kami, Dia Lebih Licik
"Akan ada beberapa anggota parlemen dari oposisi utama yang bergabung dengan kabinet," kata seorang sumber yang dekat dengan Ranil Wickremesinghe.
Prioritas bagi pemerintah baru adalah mengejar pembicaraan bailout yang sedang berlangsung dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dan merestrukturisasi utang luar negerinya yang tidak berkelanjutan.
Badan Intelijen Pusat AS semalam menyalahkan krisis keuangan Sri Lanka pada investasi China yang berutang tinggi, beberapa di antaranya mendanai proyek infrastruktur gajah putih.
"Orang China memiliki banyak beban untuk dilempar dan mereka dapat membuat kasus yang sangat menarik untuk investasi mereka," kata kepala CIA Bill Burns.
Dia mengatakan bahwa Sri Lanka telah membuat beberapa taruhan bodoh tentang masa depan ekonomi mereka.
China adalah pemberi pinjaman luar negeri bilateral terbesar di Sri Lanka, menyumbang lebih dari 10 persen dari utang luar negerinya sebesar US$51 miliar, di mana pemerintah mengumumkan default pada bulan April.
Bagian yang lebih besar dari pinjaman berutang kepada pemegang obligasi berdaulat internasional, sementara para ekonom menyalahkan pemotongan pajak yang tidak berkelanjutan yang didorong oleh Gotabaya Rajapaksa karena melumpuhkan pendapatan pemerintah.
Juru bicara kementerian luar negeri Beijing Weng Wenbin mengatakan tanggapan dari pejabat AS tidak akan mempengaruhi hubungan ramah dan menguntungkan China dengan Sri Lanka.
Baca juga: Profil Ranil Wickremesinghe, Presiden Baru Sri Lanka yang Pernah 6 Kali Jadi Perdana Menteri
Sumpah Ranil Wickremesinghe
Pada hari Rabu, Ranil Wickremesinghe bersumpah untuk mengambil tindakan keras terhadap mereka yang mencoba mengganggu pemerintahannya.
Dia membuat perbedaan antara pengunjuk rasa damai dan "pengacau" yang terlibat dalam perilaku ilegal.
"Jika Anda mencoba menggulingkan pemerintah, menduduki kantor presiden dan kantor perdana menteri, itu bukan demokrasi, itu melanggar hukum," kata Ranil Wickremesinghe.
"Kami akan menangani mereka dengan tegas sesuai hukum. Kami tidak akan membiarkan minoritas pengunjuk rasa menekan aspirasi mayoritas yang diam."
Para pengunjuk rasa yang menyerbu istana Gotabaya Rajapaksa dan menggulingkannya awal bulan ini menuduh Ranil Wickremesinghe sebagai wakil dari keluarga kuat mantan presiden.
"Saya bukan teman Rajapaksa. Saya adalah teman orang-orang," katanya kepada wartawan di kuil Gangaramaya.
Baca juga artikel lain terkait Sri Lanka Bangkrut
(Tribunnews.com/Rica Agustina)