“Saya tak sabar untuk melihat wajah Anda, ketika saya menembakkan peluru ke dirinya,” lanjut laporan affidavit tersebut.
Armstrong mengatakan kasus ini sementara masih dalam tahap awal, dan ada dua masalah yang jelas.
Ia mengatakan antara apakah panggilan Bazor ke operator Gedung Putih adalah ancaman nyata dan apakah Bazor cukup kompeten untuk mengembangkan niat untuk membuat ancaman dan menindaklanjutinya.
Sehari setelah operator Gedung Putih menerima panggilan itu, Dinas Rahasia mengeluarkan perintah pengadilan yang menghubungkan Bazor ke normor telepon yang digunakan.
Bazor kemudian ditangkap meski menolak untuk bicara dan bekerja sama.
Wapres AS Juga Pernah Diancam Dibunuh
Tahun lalu, Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris juga pernah mendapatkan ancaman pembunuhan.
Ancaman itu ditebar oleh seorang wanita asal Miami. Kini wanita itu telah didakwa karena diduga mengancam akan membunuh Kamala Harris.
Penolakan sosok Kamala Harris menjadi pemimpin di Amerika Serikat disebut menjadi motivasi sosok wanita yang diketahui bernama Niviane Petit Phelps.
Menurut pengaduan pidana yang diajukan di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Selatan Florida, Niviane Petit Phelps secara sadar dan sengaja membuat ancaman untuk membunuh dan melukai tubuh Wakil Presiden Amerika Serikat.
Tindakan itu melanggar Title 18, United States Code Section 871, dari 13 Februari hingga 18 Februari, kata pengaduan tersebut, dilansir CNN.
Adapun terkuaknya ancaman Phelps terhadap wakil presiden AS tersebut terjadi pada 3 Maret 2021.
Kala itu, Agen Khusus David Ballenger menerima laporan tentang ancaman untuk membunuh Harris.
Ancaman dikirim oleh Phelps kepada pasangannya yang dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan Wakulla.