News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Saudi Tangkap Pria Arab yang Bantu Jurnalis Israel Menyusup ke Mekah

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gil Tamary, seorang jurnalis Channel 13 News Israel telah melanggar larangan total akses non-Muslim ke situs paling suci Islam di Mekah, Arab Saudi. - Polisi Arab Saudi menangkap seorang pria yang disebut membantu reporter Israel-Yahudi bernama Gil Tamary masuk ke Mekah hingga Padang Arafah.

TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Arab Saudi menangkap seorang pria Saudi yang membantu reporter Israel-Yahudi menyusup ke kota suci Mekah.

Menurut peraturan, orang non-Muslim dilarang memasuki kota suci Mekah.

Ini terkait dengan kode etik, termasuk dari segi kesopanan, ibadah, dan doa.

Aksi reporter TV Israel, Gil Tamary, yang masuk ke Mekkah secara diam-diam menuai reaksi keras di media sosial.

Umat Islam dan warga Saudi geram karena ia melakukan penyusupan dan mengabaikan peraturan di kota suci tersebut.

Bersamaan dengan kecaman publik, polisi Saudi pada Jumat (22/7/2022) malam waktu setempat, mengumumkan penangkapan seorang pria Arab yang membantu masuknya jurnalis Israel tersebut ke Mekah, lapor AP News.

Baca juga: Iran Klaim Gagalkan Serangan Israel di Situs Sensitif oleh Mata-mata Pro-Israel

Baca juga: Jurnalisnya Menyelinap ke Mekah hingga Liput Ibadah Haji, Menteri Israel: Bodoh dan Berbahaya

Ia dinyatakan melanggar peraturan yang melarang non-Muslim untuk masuk ke wilayah ini.

Pria itu merupakan warga negara Arab Saudi, yang telah dituntut dan ditahan.

Reporter Channel 13 di Israel, Gil Tamary, merekam perjalanannya ke Mekah dalam segmen acara berdurasi 10 menitan yang tayang pada Senin lalu.

Dalam liputannya, ia mengunjungi Padang Arafah yang merupakan salah satu rute Haji.

Tamary menjelaskan bahwa ia menyelinap ke Mekah bersama seorang sopir, dan bicara dengan Bahasa Ibrani dengan suara pelan agar tidak ada yang bisa mendengar.

Dia mengaku sebagai orang Yahudi Israel pertama yang memasuki kota itu.

Namun ia tidak mengaku sebagai orang Israel atau Yahudi kepada sang sopir selama rekaman.

Dalam video yang ditayangkan, Tamary dan sopir melewati palang pemberitahuan yang menyatakan bahwa non-Muslim tidak diizinkan masuk.

Ilustrasi Wukuf di Padang Arafah - Polisi Arab Saudi menangkap seorang pria yang disebut membantu reporter Israel-Yahudi bernama Gil Tamary masuk ke Mekah hingga Padang Arafah. (Tarbiyah)

Ia juga merekam replika Quran besar yang merupakan pintu gerbang utama ke kota.

"Mimpi itu menjadi kenyataan," katanya saat mereka melewati Mekah dan menuju Bukit Arafah.

Setelah berkeliling di Padang Arafah, Tamary mengaku polisi agama mulai mengajukan pertanyaan dan ingin memastikan bahwa dia adalah seorang Muslim.

Wartawan Israel itu kemudian memutuskan untuk pergi.

Mekah adalah tempat ibadah paling suci bagi umat Islam, diikuti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Hanya umat Muslim yang diizinkan mengunjungi Mekah, sedangkan non-Muslim tidak bisa masuk.

Jika melanggar, pelaku dapat dikenai denda atau deportasi.

Polisi Mekah mengatakan akan menyeret pelanggaran yang dilakukan jurnalis Israel itu ke jaksa penuntut umum, meskipun Tamary sudah tidak berada di Arab Saudi.

Salat Subuh berjamaah pertama tanpa jaga jarak di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Minggu (6/3/2022).  - Polisi Arab Saudi menangkap seorang pria yang disebut membantu reporter Israel-Yahudi bernama Gil Tamary masuk ke Mekah hingga Padang Arafah. (Foto: Saudi Press Agency)

Baca juga: Penelitian Ilmiah di Arab Saudi: Mencampur Air Zamzam dengan Air Biasa, Khasiatnya Tak Berubah

Baca juga: Arab Saudi Heboh! Eks Imam Masjidil Haram Tunggangi Moge Harley Davidson Pakai Kaos Biker

Pernyataan Saudi tidak mengidentifikasi wartawan itu, dan hanya mengatakan bahwa ia adalah non-Muslim dan memiliki kewarganegaraan AS.

Ini menyiratkan bahwa Tamary memasuki negara itu menggunakan paspor Amerika, karena Arab Saudi tidak memiliki hubungan formal dengan Israel.

Sebelumnya, pihak Channel 13 dan reporter telah menuliskan permintaan maaf terkait hal ini.

Saluran berita itu mengatakan laporan Tamary didorong oleh "keingintahuan jurnalistik" dan keinginan untuk menyaksikan dan melihat hal-hal secara langsung.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini