TRIBUNNEWS.COM - Serentetan rudal ditembakkan pasukan Rusia ke wilayah Ukraina utara, Kamis (28/7/0222).
Sekitar 25 rudal menghujani kota Chernihiv, dekat perbatasan dengan Belarusia.
Menurut pejabat Ukraina dan tokoh oposisi Belarusia, gelombang serangan rudal yang berlangsung di pagi hari dilaporkan mengenai blok apartemen, situs di luar Kyiv, dan sekitar kota Zhytomyr..
Gubernur regional Chernihiv, Viacheslav Chaus, mengatakan sembilan rudal telah menghantam dekat desa Honcharivska dengan beberapa jatuh di hutan di dekatnya.
Serangan itu terjadi saat Ukraina merayakan Hari Kenegaraan untuk pertama kalinya.
Aktivis yang melacak gerakan militer Rusia di Belarus mengatakan peluncuran rudal itu datang dari lapangan terbang Ziabrauka dekat Gomel, mendorong seruan untuk meningkatkan sanksi terhadap Belarus.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-156: Ukraina akan Rebut Kembali Wilayah yang Dikuasai Rusia
Dalam pesan nasional, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pagi hari diliputi rasa gelisah.
"Sekali lagi – teror rudal. Kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan menyerah. Jangan mengintimidasi kami. Ukraina adalah negara merdeka, bebas, dan tak terpisahkan. Dan akan selalu seperti itu," katanya.
Pemimpin oposisi Belarusia, Sviatlana Tsikhanouskaya, mengutuk eskalasi terbaru dari Belarusia.
"Mengerikan melihat bagaimana Rusia terus menggunakan Belarus untuk menyerang Ukraina," cuitnya.
“Setidaknya 25 rudal diluncurkan dari Belarus yang menargetkan Kyiv, Chernihiv & kota-kota lain pagi ini. Lukashenka tidak bisa menipu siapa pun. Dia bersalah atas kejahatan terhadap Belarusia & Ukraina & harus bertanggung jawab," katanya.
Pejabat pertahanan dan intelijen Inggris mengatakan pada hari Kamis bahwa serangan balasan Ukraina di selatan negara itu hampir memotong kota Kherson di selatan yang diduduki Rusia dan membuat ribuan tentara Rusia ditempatkan di dekat Sungai Dnieper "sangat rentan".
Baca juga: Tentara Ukraina Tinggalkan Donetsk Dengan Ranjau Terlarang di Jalanan
Ukraina bersumpah rebut kembali Kherson
Pemerintah Ukraina menegaskan akan merebut kembali wilayah Kherson.
Kota tersebut jatuh ke tangan Rusia pada awal invasi Rusia ke Urkaina.
Dikutip Al Jazeera, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov mengatakan Rusia sedang memusatkan pasukan maksimum ke arah Kherson.
"Sebuah gerakan skala besar pasukan mereka telah dimulai," tuturnya memperingatkan.
Danilov sebelumnya mentweet bahwa Rusia sedang memusatkan "jumlah pasukan maksimum" ke arah Kherson tanpa memberikan rincian.
Baca juga: Buntut Interupsi Siaran Langsung TV Rusia, Jurnalis Marina Ovsyannikova Didenda Rp 11,8 Juta
Secara terpisah, Zelensky bersumpah Ukraina akan membangun kembali Jembatan Antonivskiy dan penyeberangan lainnya di wilayah tersebut.
“Kami melakukan segalanya untuk memastikan bahwa pasukan pendudukan tidak memiliki peluang logistik di negara kami,” katanya dalam pidato Rabu malam.
Pasukan yang didukung Rusia pada hari Rabu mengatakan mereka telah merebut pembangkit listrik tenaga batu bara Vuhlehirsk era Soviet, terbesar kedua di Ukraina, dalam apa yang merupakan keuntungan signifikan pertama Moskow dalam lebih dari tiga minggu.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)