News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nancy Pelosi Kunjungan ke Asia

Donald Trump Hingga Tokoh Rusia Peringatkan Nancy Pelosi Agar Tak Kunjungi Taiwan

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Presiden Donald Trump meminta Ketua Kongres Amerika Serikat Nancy Pelosi agar tidak mengunjungi Taiwan dalam tour kunjungannya ke Asia demi menghindari risiko buruk.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Ketua Kongres Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengumumkan rencana kunjunganmnya ke sejumlah negara Asia pada hari Minggu (31/7/2022) kemarin.

Tour Nancy Pelosi ke Asia dimulai dari kunjungan ke Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang.

Pelosi, orang nomor tiga dalam garis suksesi presiden AS setelah Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, tidak menyebut Taiwan dalam daftar perjalanannya.

Namun spekulasi mengenai kunjungannya ke pulau tersebut telah meningkat beberapa hari terakhir, sehingga memicu ketegangan antara Washington dan China.

Para analis mengatakan masih ada kemungkinan Pelosi melakukan langkah berisiko dan berbahaya dengan mencoba mendarat di bandara Taiwan menggunakan alasan darurat seperti gangguan pada pesawat atau pengisian bahan bakar, sehingga patroli militer China, deteksi radar dan latihan militer terkait harus tetap waspada dalam beberapa hari mendatang.

Banyak tokoh dan media AS, mulai dari mantan presiden AS Donald Trump hingga tokoh Rusia, telah bergabung dalam upaya untuk membujuk atau memperingatkan Pelosi agar tidak membuat langkah berbahaya terkait kemungkinan kunjungannya ke Taiwan.

Baca juga: Setelah Bikin Marah China, Nancy Pelosi Tak Sebut Taiwan Dalam Rencana Kunjungannya ke Asia

Pada hari Jumat (29/7/2022) lalu, mantan Presiden AS Donald Trump mengkritik kemungkinan perjalanan Pelosi ke Taiwan.

"Mengapa Nancy Pelosi terlibat dengan China dan Taiwan selain untuk membuat masalah dan lebih banyak uang, mungkin melibatkan perdagangan orang dalam dan informasi, untuk suaminya yang selingkuh?" kritik Trump melalui platform media sosialnya Trump Social, yang dikutip dari Global Times.

Trump melanjutkan, kunjungan Pelosi ke Taiwan hanya akan menimbulkan konflik AS dan China.

Baca juga: Nancy Pelosi Tur Kunjungan ke Asia, Bloomberg Menyebut Indonesia Masuk dalam Agenda

"Semua yang dia sentuh berubah menjadi Kekacauan, Gangguan, dan 'Omong kosong. Kekacauan China adalah hal terakhir yang harus dia terlibat - Dia hanya akan memperburuknya. Crazy Nancy hanya memasukkan dirinya sendiri dan menyebabkan gesekan dan kebencian yang hebat. Dia sangat berantakan!" kata Trump.

Dua cendekiawan AS, Bonnie Glaser dan Zack Cooper, menulis sebuah artikel yang diterbitkan oleh The New York Times dengan judul "Perjalanan Nancy Pelosi ke Taiwan Terlalu Berbahaya" pada Kamis (28/7/2022) kemarin.

"Amerika Serikat dan China berada di jalur tabrakan di Selat Taiwan. Satu percikan dapat memicu situasi yang mudah terbakar ini menjadi krisis yang meningkat menjadi konflik militer. Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan dapat memberikannya," ujar keduanya dalam artikel tersebut.

Baca juga: Ketua DPR AS Nancy Pelosi Dijadwalkan Kunjungi Taiwan Bulan Depan

Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menggambarkan kunjungan Pelosi ke sejumlah negara Asia sebagai perjalanan politik-militer yang berbahaya.

Tetap Waspada

Adanya kemungkinan  Nancy Pelosi melakukan pendaratan mendadak di Taiwan membuat 10.000 netizen di seluruh dunia melacak pesawat, yang diduga membawa delegasi Pelosi, melalui situs web layanan pelacakan penerbangan global Flightradar24.

Menurut para analis, hal tersebut menunjukkan banyak orang di seluruh dunia khawatir mengenai kemungkinan langkah mengejutkan yang akan Pelosi lakukan selama kunjungannya ke Asia.

Seorang ahli hubungan internasional yang berbasis di Beijing, yang tidak ingin disebut namanya, mengatakan jika Pelosi benar-benar pergi ke Taiwan, maka Ketua DPR AS ini tidak akan membiarkan dunia mengetahui detailnya karena dapat meningkatkan risiko, mengingat China telah memberi peringatan keras jika benar ia mendarat di Taiwan.

"Oleh karena itu, China akan tetap melakukan persiapan militer untuk menghentikan langkah mengejutkan Pelosi dalam beberapa hari mendatang, dan ini tidak akan memberinya kesempatan untuk menantang kedaulatan China," kata pakar tersebut.

Seorang ahli studi AS di Akademi Ilmu Sosial China, Lü Xiang, mengatakan Taiwan adalah zona terlarang untuk pesawat Pelosi.

Lü mengungkapkan jika pesawat Pelosi benar memiliki masalah dan harus mendarat di suatu tempat, maka Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dapat memberikan perlindungan kepada pesawatnya dan membiarkannya mendarat di bandara lain di China.

"Jet tempur PLA di wilayah tersebut akan memberikan perlindungan dan membawa (pesawat Pelosi) ke Bandara Cina di kota Sansha, Provinsi Hainan di Laut Cina Selatan atau tempat lain di daratan. Kami dapat menyediakan layanan dan bantuan kelas dunia kepadanya," ungkap Lü.

Sementara itu, delegasi kongres AS yang dipimpin Pelosi akan mengunjungi Singapura hari ini, Senin (1/8/2022) hingga Selasa besok. Rombongan tersebut akan menemui Presiden Halimah Yacob dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, serta bertemu dengan sejumlah menteri kabinet Singapura.

Jepang, sekutu dekat AS, akan menjadi pemberhentian terakhir Pelosi dalam kunjungannya ke Asia. Namun hal ini menimbulkan kecurigaan karena secara geografis Jepang berdekatan dengan Taiwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini