News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Eks Tentara Prancis Adrien Bocquet : “Bucha Massacre” Operasi Palsu Ukraina

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria berjalan dengan tas makanan yang diberikan untuk tentara Ukrania di Bucha, barat laut Kyiv, pada 2 April 2022, di mana walikota mengatakan 280 orang telah dikuburkan di kuburan massal dan kota itu dipenuhi dengan mayat. - Ukraina telah mendapatkan kembali kendali atas seluruh wilayah Kyiv setelah invasi pasukan Rusia mundur dari beberapa kota penting dekat ibukota Ukraina, kata wakil menteri pertahanan hari ini. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Ukraina, AS dan sekutu Eropa serta media arus utama barat pernah mengglorifikasi apa yang disebut “Bucha Massacre” atau “Pembantaian Bucha”.

Istilah itu ditujukan ke peristiwa yang terjadi di kota Bucha, Ukraina, sesaat setelah pasukan Rusia menarik diri dari pinggiran Kiev, ibu kota Ukraina pada April 2022.

Pasukan Rusia ditarik mundur dari pengepungan Kiev, menyusul tanda-tanda baik negosiasi Rusia-Ukraina di Istanbul, Turki.

Rusia memindahkan konsentrasi pasukan dan operasi militernya ke Ukraina timur, guna membebaskan wiayah Donbass.

Baca juga: Tokoh Inggris Nick Griffin Ungkap Fakta-fakta Ganjil Klaim Pembantaian Bucha di Ukraina

Baca juga: Media China Sebut Temuan Mayat di Bucha Sebagai Pertunjukan Ukraina

Baca juga: Eks Perwira Marinir AS Ungkap Sejumlah Kejanggalan Tragedi Bucha: Propaganda untuk Sudutkan Rusia?

Peristiwa Bucha seperti dipamerkan Presiden Volodymir Zelensky, memperlihatkan kerusakan hebat di sepanjang jalan di tengah kota itu.

Tubuh manusia bergelimpangan di jalan dan tepi-tepi jalan serta depan beberapa rumah penduduk. Kendaraan tempur berserakan terkena bom dan terbakar.

Zelensky dan lalu diamplifikasi pemimpin barat, menuduh pasukan Rusia melakukan pembantaian di Bucha.  

Moskow menolak tuduhan itu. Sebaliknya menyebut pasukan Ukraina membuat provokasi lewat operasi palsu untuk mendiskreditkan Rusia.

Kremlin mengajak dunia internasional melakukan penyelidikan atau investigasi yang imparsial di Bucha.

Namun Ukraina, Inggris dan sekutu barat menolak mentah-mentah gagasan penyelidikan kasus Bucha.

Sekarang, mantan tentara Prancis, relawan kemanusiaan, dan seorang penulis, Adrien Bocquet, memberikan testimonia pa yang pernah disaksikannya di Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (tengah) berdiri di kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv, pada 4 April 2022. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv, di mana mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) (AFP/RONALDO SCHEMIDT)

Dikutip Sputniknews, Selasa (2/8/2022), Bocquet mengatakan dia menyaksikan persiapan provokasi dan operasi palsu di Bucha pada April.

Adrien Bocquet melakukan perjalanan ke Ukraina dua kali pada April dalam misi mengirimkan bantuan kemanusiaan, peralatan medis, dan obat-obatan.

Dia mengunjungi perbatasan Polandia-Ukraina dan pinggiran kota Kiev di Bucha, mengamati tahanan Rusia yang disiksa dan dibunuh.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini