Saat itu, ia masuk ke Rusia untuk bermain dengan Liga Premier Rusia selama offseason WNBA.
Pada 4 Agustus kemarin, ia dijatuhi hukuman 9,5 tahun penjara.
Hakim Anna Sotnikova dari pengadilan kota Khimki menjatuhkan hukuman dan mendenda Griner 1 juta rubel, atau sekitar $16.400.
Dia mengatakan pengadilan memperhitungkan pengakuan sebagian Griner atas kesalahan, penyesalan atas perbuatannya, keadaan kesehatan dan kegiatan amal.
Namun, tim kuasa hukum Griner berencana mengajukan banding atas putusan tersebut.
Hukuman keras kepada bintang WNBA itu datang di tengah invasi Rusia ke Ukraina dan pertikaian Moskow dengan AS dan Eropa.
Muncul kekhawatiran bahwa ia digunakan sebagai pion politik dalam perang Rusia melawan Ukraina.
Baca juga: Barat Tuding Vladimir Rekrut Narapidana Jadi Pasukan di Garis Depan Invasi ke Ukraina
"Saya meminta Rusia untuk segera membebaskannya sehingga dia dapat bersama pasangannya, orang yang dicintai, teman, dan rekan satu timnya," kata Biden, sembari mengritik bahwa hukuman yang dijatuhkan Rusia tidak bisa diterima.
Kecaman turut disampaikan Menteri Luar Negeri, Antony Blinken.
Pekan lalu, ia sempat membahasnya saat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
Keduanya kini berada di Kamboja untuk menghadiri pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
AS mengatakan Blinken akan mencoba berbicara dengan Lavrov lagi saat mereka berada di sana.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)