News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nancy Pelosi Kunjungan ke Asia

China Tangguhkan Sejumlah Kerja Sama dengan Amerika, Imbas Kedatangan Nancy Pelosi ke Taiwan

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPR AS Nancy Pelosi (kiri) melambai di samping Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di Kantor Kepresidenan di Taipei. Kementerian Luar Negeri China mengumumkan tindakan balasan terhadap Washington pada hari ini Jumat (5/8/2022) sebagai tanggapan atas kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan.

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Kementerian Luar Negeri China mengumumkan tindakan balasan terhadap Washington pada hari ini Jumat (5/8/2022) sebagai tanggapan atas kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan.

Tindakan balasan China kepada Amerika tersebut merupakan beragam penangguhan kerja sama kedua negara.

"Tindakan balasan China kepada AS antara lain penangguhan pembicaraan perubahan iklim, menangguhkan dialog bidang militer hingga menangguhkan kerja sama dalam repatriasi imigran ilegal, bantuan hukum dalam masalah kriminal dan memerangi kejahatan transaksional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying seperti dikutip dari CNN.

Baca juga: Nancy Pelosi Kritik Keras China yang Meluncurkan Rudal Balistik ke ZEE Jepang

Selain itu, China juga menangguhkan kerja sama anti-narkoba dengan AS.

Kementerian Luar Negeri China juga mengatakan akan menangguhkan pembicaraan perubahan iklim, bidang kerja sama utama meskipun ketegangan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Langkah itu dilakukan setelah Beijing mengumumkan bahwa mereka akan memberikan sanksi kepada Pelosi dan juga AS atas kunjungan ke Taiwan.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China mengutuk kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan yang mengatakan bahwa pejalanan tersebut mencampuri urusan dalam negeri China.

"Ketua DPR AS Nancy Pelosi bersikeras mengunjungi Taiwan dengan mengabaikan keprihatinan serius dan oposisi tegas China, secara serius mencampuri urusan dalam negeri China, secara serius merusak kedaulatan dan integritas teritorial China, secara serius menginjak-injak prinsip satu China, dan secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri China.

Baca juga: Tiba di Tokyo, Pelosi akan Lakukan Pertemuan dengan Pejabat Jepang

"Menanggapi tindakan provokatif Pelosi, China telah memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada Pelosi dan AS," kata pernyataan itu.

Nancy Pelosi Datangi Taiwan

Di bawah ancaman China, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS) Nancy Pelosi tetap berkunjung ke Taiwan.

Pesawat yang ditumpangi Nancy Pelosi mendarat di Taiwan pada Selasa (2/8/2022) malam waktu setempat atau sekitar pukul 21.50 WIB.

Baca juga: Ketegangan China-Taiwan Meningkat Imbas Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, Inilah yang Terjadi

Kedatangan Pelosi disambut oleh delegasi kecil dan disaksikan sejumlah wartawan yang berada di Bandara Internasional Songshan, Taipei.

Nancy Pelosi terbang ke Taiwan menggunakan pesawat Angkatan Udara AS dengan nomor penerbangan SPAR19, langsung dari Malaysia.

Saat menuruni tangga pesawat, Pelosi terlihat mengenakan pakaian berwarna merah jambu.

Pakaian yang sama dikenakannya ketika mengunjungi Malaysia pada Selasa (2/8/2022) siang harinya.

Sesaat setelah kabar tibanya Nancy Pelosi di Taipei, laman resmi Ketua DPR AS merilis pernyataan yang mengonfirmasi kunjungan kekongresan ke Taiwan.

Rilis tersebut menyatakan bahwa kunjungan ini “menghormati komitmen teguh AS untuk mendukung demokrasi Taiwan yang penuh semangat."

Baca juga: Nancy Pelosi ke Taiwan Catatkan Rekor, Penerbangan Paling Banyak Dilacak di Dunia hingga Server Eror

“Diskusi kami dengan jajaran pimpinan Taiwan akan berfokus pada penegasan kembali dukungan kami bagi mitra dan mempromosikan kepentingan bersama kami, termasuk memajukan suatu kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” demikian keterangan dalam rilis Nancy Pelosi.

“Solidaritas AS dengan 23 juta rakyat Taiwan lebih penting pada hari ini daripada sebelumnya, seiring dunia yang dihadapkan pilihan antara autokrasi dan demokrasi,” lanjut keterangan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini