TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita asal Brooklyn, AS viral di TikTok setelah dirinya dituduh mengalami cacar monyet.
Lilly Simon (33) direkam diam-diam oleh orang tak dikenal saat berada di dalam kereta.
Orang itu kemudian mengunggah video Lilly Simon dan menggiring opini bahwa Lilly mengalami cacar monyet dan masih bebas berkeliaran.
Kepada Insider, Simon mengatakan saat dirinya direkam diam-diam itu, ia sedang perjalanan berangkat atau mungkin pulang dari tempat kerja.
Ia tidak sadar dirinya sedang direkam karena sibuk dengan handphone-nya sendiri.
Simon mengatakan awalnya dia tidak mengetahui tentang video itu.
Baca juga: UPDATE Hasil Tes Suspek Cacar Monyet di Jateng: Dipastikan Negatif, Ganjar Imbau Tetap Waspada
Video dirinya kemudian muncul di feed saudara perempuannya.
Dalam video yang kini sudah dihapus, tampak Simon duduk dengan mengenakan T-shirt dan celana pendek.
Benjolan-benjolan kecil terlihat samar di lengan dan kakinya.
Tetapi pengguna memberi judul video dengan emoji monyet dan tanda tanya, menyiratkan bahwa bintik-bintik itu mungkin cacar monyet.
"Ketika melihat video saya yang viral, rasanya seperti dihujani banyak batu," katanya.
"Saya juga melihat komentar seperti, 'Oh, dia seharusnya tidak pakai celana pendek', atau 'Ayo dorong dia'."
Nyatanya, Simon mengidap neurofibromatosis tipe 1, atau disingkat NF1.
NF1 adalah kondisi genetik yang menyebabkan tumor kecil tumbuh di ujung sarafnya, memunculakan benjolan berdaging di dan di bawah kulitnya.
Kondisi ini mempengaruhi sekitar 1 dari 3.000 orang, menjadikannya salah satu kelainan genetik paling umum, menurut Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering.
NF1 dan cacar monyet memang sama-sama menyebabkan timbulnya benjolan di kulit.
Tetapi benjolan yang dimiliki Simon lebih lunak dan lebih dangkal.
Sementara itu cacar monyet ditandai dengan lesi yang menyakitkan, keras, atau berisi nanah yang akhirnya berkeropeng dan rontok.
Simon mengatakan kepada Insider bahwa dia sebenarnya tidak ingin kisahnya dibahas secara terbuka.
Tetapi pada saat yang sama, dia tidak bisa membiarkan video viral itu mengintimidasinya.
Simon kemudian memposting video reaksinya di TikTok pada hari Minggu (31/7/2022).
Videonya itu sekarang mendapat lebih dari satu juta view.
Tumor yang Tidak Berbahaya
Simon berhasil beradaptasi dengan gejala fisik NF1 sepanjang hidupnya, begitu pula dengan orang yang terlahir dengan kondisi sama.
NF1 biasanya dikaitkan dengan bercak-bercak, bintik-bintik, benjolan seukuran kacang polong di bawah kulit, dan benjolan pada iris mata, menurut Mayo Clinic.
Sebagian besar tumor yang terletak di bawah kulit Simon adalah jinak, tetapi dokter terus mengawasi pertumbuhan Simon untuk memastikan tumor itu tidak menjadi kanker atau merusak organ vital.
Simon mengatakan dia menjalani beberapa operasi untuk mengelola kondisinya, termasuk biopsi dan perawatan laser yang lebih ekstensif untuk mengangkat ratusan tumor sekaligus.
Namun, hidup dengan tumor yang terlihat di kulitnya juga berdampak pada kesehatan mental Simon, jelasnya dalam video.
"Saya tahu bahwa saya menderita tumor ini, tetapi saya bekerja sangat keras untuk tubuh ini dan saya suka mengenakan celana pendek dan T-shirt dan tank top," katanya kepada Insider.
"Butuh waktu lama bagi saya untuk merasa nyaman memakai pakaian itu."
Simon mengatakan dia mengalami banyak intimidasi selama bertahun-tahun.
Dia berharap tumornya mungkin dianggap berbeda dalam konteks darurat cacar monyet yang kini diterapkan di AS.
Namun, dia tidak berharap kemiripan penyakitnya dengan cacar monyet dibagikan di internet.
Ia juga tidak berharap menerima banyak dukungan setelah tanggapannya terhadap video viral tersebut.
"Saya sempat tidak menyalakan handphone saya seharian, dan saat itulah saya menyadari bahwa video saya benar-benar viral," katanya.
"Saya melihat saya benar-benar memiliki orang-orang yang mendukung saya."
"Dan kemudian saya melihat orang lain yang memiliki neurofibromatosis yang memuji saya karena berani berbicara."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)