Latihan Perang Militer China
Pesawat dan kapal perang China dilaporkan terus "menekan" garis median di Selat Taiwan pada Sabtu sore. Menurut seorang sumber, di lepas pantai timur Taiwan dan dekat dengan pulau-pulau Jepang, kapal serta drone China mensimulasikan serangan terhadap kapal perang AS dan Jepang.
Tentara Taiwan mengerahkan pasukan patroli pengintaian udara dan kapal untuk memantau situasi serta menempatkan rudal berbasis pantai dalam keadaan siaga.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya menembakkan suar pada Jumat malam untuk memperingatkan tujuh pesawat tak berawak yang terbang di atas pulau Kinmen, salah satu pulau di Taiwan.
Sementara pesawat tak dikenal dilaporkan terbang di atas pulau Matsu. Kedua pulau ini berdekatan dengan pantai China.
"Latihan militer China secara sepihak mengubah situasi saat ini di kawasan itu dan secara serius merusak perdamaian di Selat Taiwan," kata kementerian itu.
Blinken menyebut latihan militer China sebagai tindakan yang berbahaya dan dapat mengancam stabilitas di sekitar Taiwan.
Menlu AS ini menambahkan, Washington akan berusaha untuk menangani situasi di Selat Taiwan dan berusaha untuk mencegah meningkatnya situasi.
Blinken juga menyebut penghentian dialog bilateral China di delapan bidang utama adalah langkah yang dapat menghukum dunia.
Pernyataan Blinken tersebut dibalas Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang mengatakan pada Jumat kemarin bahwa Blinken telah menyebarkan informasi yang salah karena langkah tersebut merupakan peringatan untuk AS agar tidak menciptakan krisis yang lebih besar.
"(Itu) informasi yang salah. Kami ingin mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat: Jangan bertindak gegabah, jangan menciptakan krisis yang lebih besar," ujar Wang Yi.