Latihan hari-hari sebelumnya telah melihat sejumlah operasi udara dan maritim di sekitar pulau itu, termasuk peluncuran 11 rudal balistik pada hari Kamis, di mana beberapa di antaranya terbang di atas pulau Taiwan dan mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang.
Baca juga: Pejabat Tinggi Taiwan Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel, Diduga Terkena Serangan Jantung
Latihan itu menandai pertama kalinya China mengirim rudal ke pulau itu.
Pada hari Sabtu, 14 kapal dan 20 pesawat yang dioperasikan oleh militer China terdeteksi di sekitar selat, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan.
Dari 20 pesawat, 14 melintasi garis median, tambahnya.
Pada hari Jumat, 68 pesawat tempur China dilaporkan berada di Selat Taiwan, menurut kementerian.
Sebanyak 49 dari 68 pesawat memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan atau penyangga wilayah udara yang biasa disebut sebagai ADIZ.
Itu hanya beberapa pesawat pendek dari rekor yang ditetapkan tahun lalu ketika 56 pesawat tempur China memasuki ADIZ pada hari yang sama.
Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang pada hari Minggu mengulangi kecaman Taiwan atas latihan tersebut.
"Tidak hanya Taiwan tetapi negara-negara lain di kawasan itu serta negara-negara yang mencintai kebebasan seperti AS dan sebagainya telah dengan keras memprotes dan mengutuk operasi militer arogan China yang mengganggu perdamaian dan stabilitas regional," katanya sebagaimana dikutip CNN.
"Kami meminta pemerintah China untuk tidak melenturkan otot militernya dan mengganggu perdamaian regional."
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS pada hari Sabtu menyebut kegiatan militer China baru-baru ini di sekitar Taiwan sebagai peningkatan signifikan dalam upaya China untuk mengubah status quo".
Baca juga: China Putuskan Sejumlah Kontrak Kerjasama dengan AS Usai Nancy Pelosi Berkunjung ke Taiwan
"Mereka provokatif, tidak bertanggung jawab, dan meningkatkan risiko salah perhitungan," kata juru bicara itu.
Mereka juga bertentangan dengan tujuan lama kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, yang diharapkan dunia."
Sekutu AS juga telah maju untuk mengutuk tindakan China, termasuk dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada hari Jumat oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, dan Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa setelah pertemuan mereka di sela-sela pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN di Kamboja.