TRIBUNNEWS.COM - Konflik Israel dan Palestina kembali memanas setelah serangan udara Israel menewaskan Khaled Mansour, seorang komandan senior kelompok bersenjata Palestina Jihad Islam, Minggu (7/8/2022).
Khaled Mansour meninggal di tengah konflik lintas perbatasan yang meningkat.
Ia memimpin operasi Jihad Islam yang didukung Iran di Jalur Gaza selatan, terjadi sehari setelah serangan Israel lainnya menewaskan komandan kelompok itu di utara.
Pada 7 Agustus 2022, sirene roket berbunyi dan ledakan terdengar di sebelah barat Yerusalem, Minggu (7/8/2022), dikutip dari New York Times.
Sirene itu menunjukkan kemungkinan serangan roket Palestina dan intersepsi udara Israel pada hari ketiga serangan Israel di Jalur Gaza.
Konflik ini dimulai pada Jumat (5/8/2022) sore ketika Israel melancarkan serangan udara untuk menggagalkan aksi yang mereka duga sebagai serangan yang akan terjadi di Gaza untuk melumpuhkan bagian selatan Israel dan menghancurkan tempat tinggal serta pangkalan militan di Gaza.
Baca juga: Israel Buka Kembali Perbatasan di Gaza Menyusul Gencatan Senjata dengan Palestina
44 Korban Meninggal dari Palestina dan Puluhan Warga Israel Terluka
Total 44 warga Palestina, termasuk 15 anak-anak, meninggal dalam pertempuran itu, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 311 warga sipil juga terluka sejak Jumat.
Sementara dari pihak Israel, tercatat puluhan orang Israel terluka ringan saat berlari mencari perlindungan dari roket Palestina, dan beberapa terluka oleh pecahan peluru.
Sebuah roket yang tidak meledak jatuh di daerah perumahan Ashkelon, sebuah kota Israel selatan.
Baca juga: Israel Klaim Perisai Udara Iron Dome Sukses Gagalkan 97 Persen Serangan Roket Palestina
Konflik Israel dan Palestina Semakin Memanas
Dinamika sentral dari konflik Israel-Palestina tetap ada, termasuk blokade Gaza selama 15 tahun.
Serangan tiga hari tersebut membuat kedua belah pihak semakin jauh dari kemungkinan negosiasi damai.