"Setelah serangan pada hari Jumat, ayah saya masih dalam kondisi kritis di rumah sakit untuk menerima perawatan medis yang ekstensif," katanya.
"Kami sangat lega kemarin dia melepas ventilator dan oksigen tambahan dan dia bisa mengucapkan beberapa patah kata."
"Meskipun cedera yang mengubah hidupnya parah, selera humornya yang penuh semangat dan menantang tetap utuh."
"Kami sangat berterima kasih kepada semua penonton yang dengan berani membelanya dan memberikan pertolongan pertama bersama dengan polisi dan dokter yang telah merawatnya dan atas curahan cinta dan dukungan dari seluruh dunia."
"Kami meminta kesabaran dan privasi yang berkelanjutan saat keluarga berkumpul di samping tempat tidurnya untuk mendukung dan membantunya melewati masa ini."
Dilaporkan sebelumnya, Salman Rushdie ditikam sekitar 12 kali, termasuk di wajah dan leher, saat ia menjadi pembicara di Chautauqua Institution di New York, menurut pejabat setempat.
Satu tusukan mengenai matanya dan satu lagi menusuk hatinya, kata kantor kejaksaan Kabupaten Chautauqua.
Ia juga ditikam di bagian lain seperti di perut dan dadanya.
Memberikan update tentang kondisinya pada hari Minggu, agen sastra Salman, Andrew Wylie, mengatakan: "Jalan menuju pemulihan telah dimulai.
"Ini akan lama; lukanya parah, tetapi kondisinya menuju ke arah yang bagus."
Para Penulis dan Pejabat Mengutuk Aksi Penikaman Salman Rushdie
Mengutip The Guardian, para penulis, penerbit, dan pejabat pemerintah di seluruh dunia menyatakan keterkejutan mereka atas serangan terhadap penulis Salman Rushdie.
Tony Blair, mantan perdana menteri Inggris, mengatakan:
"Pikiran saya bersama Salman dan seluruh keluarganya."