TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin menghadapi reaksi keras atas bocoran rekaman dirinya yang menghadiri sebuah pesta.
Politisi dari partai oposisi telah meminta Sanna Marin untuk melakukan tes narkoba setelah video pestanya beredar secara online.
Rekaman itu, yang diterbitkan di media sosial pada hari Rabu (17/8/2022) menunjukkan Marin dan lima orang lainnya menari dan bernyanyi dalam sebuah ruangan yang terlihat seperti rumah pribadi.
Dalam video tersebut nampak Marin berlutut dengan tangan di belakang kepala, menari dan menirukan sebuah lagu.
Menurut laporan media Finlandia, seorang pengunjung pesta lainnya terdengar di latar belakang berteriak “jauhojengi”, yang berarti “geng tepung”.
Istilah tersebut dalam bahasa Finlandia merupakan bahasa gaul untuk narkoba jenis kokain, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: 2 Jet Tempur Rusia Diduga Langgar Wilayah Udara Finlandia
Namun, tidak jelas kapan pesta itu berlangsung.
Kabarnya, pesta tersebut juga dihadiri oleh Ilmari Nurminen, anggota parlemen dari Partai Sosial Demokrat, perdana menteri, dan penyanyi Finlandia Alma.
Sementera itu, pemimpin partai oposisi Riikka Purra mengatakan ada keraguan terhadap perdana menteri tersebut jika tidak dilakukan tes narkoba.
Dalam pesta itu terlihat kabut ungu dan lampu neon yang menerangi Marin ketika ia memeluk teman-temannya.
Beberapa kritikus menyebut perilakunya kekanak-kanakan.
Ada juga pihak yang menyoroti Marin sebagai Perdana Menteri Finlandia yang tidak fokus pada krisis biaya hidup di Finlandia.
Baca juga: Cerita Sanna Marin, Perdana Menteri Termuda di Dunia yang Sukses Tangani Covid-19 di Finlandia
Marin pada hari Kamis (18/8/2022) membantah menggunakan narkoba selama pesta tersebut berlangsung.
Ia juga menentang ada tamu pesta yang menggunakan istilah "jauhojengi".