Sehingga, Ukraina menyatakan merdeka di tengah-tengah wilayah Rusia yang masih bergejolak.
Setelah Ukraina merdeka dari Rusia, pergolakan di Rusia mempengaruhi kestabilan negara tersebut.
Setelah Revolusi Bolshevik yang terjadi pada 8 Maret 1917 – 16 Juni 1923, Ukraina menjadi target dari serangan pasukan Bolshevik.
Pasukan Bolshevik dikirim untuk merebut kembali wilayah Ukraina.
Namun, Rusia dipaksa keluar oleh pasukan Jerman setelah Ukraina mendapat bantuan dari Blok Sentral.
Baca juga: Enam Bulan Perang Rusia-Ukraina: Zelensky Waspada Jelang Hari Kemerdekaan
Usia Ukraina Merdeka Hanya Seumur Jagung (1919)
Rusia mengakui kemerdekaan Ukraina setelah didepak oleh pasukan Blok Sentral.
Satu tahun setelah pengakuan tersebut, Rusia kembali memanas karena Perang Saudara Rusia pada tahun 1919.
Partai Bolshevik yang berhasil melakukan kudeta terhadap Pemerintah Sementara di Rusia kemudian membentuk Uni Republik Sosialis Soviet (USSR).
Uni Soviet mendapatkan kembali wilayah Ukraina dan Ukraina menjadi bagian dari Uni Soviet hingga tahun 1991.
Rayakan Hari Kemerdekaan saat jadi Bagian Uni Soviet (1991)
Ukraina masih menjadi bagian dari Uni Soviet hingga hari kemerdekaannya pada 24 Agustus 1991.
Namun, rakyat Ukraina sebelumnya telah merayakan hari kemerdekaan pada 16 Juli 1991, dikutip dari Euro Maidan Press.
Tanggal yang dipilih tersebut didasarkan pada peringatan pertama Deklarasi Kedaulatan Negara Ukraina 1990, yang mengabadikan otonomi politik dan ekonomi di dalam perbatasan RSK Ukraina, kewarganegaraan Ukraina, konstitusi Ukraina, tentara, bank dan mata uang nasional, dan anggaran negara.