Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah kematian secara nasional di Jepang akibat infeksi virus corona baru mencapai 343 per hari, jumlah tertinggi yang pernah ada dalam sejarah Jepang sampai dengan hari ini (23/8/2022).
"Jumlah tertinggi sejauh ini adalah 327 orang per hari meninggal dunia akibat corona yang dikonfirmasi pada 22 Februari 2022. Ini artinya infeksi corona masih berbahaya di Jepang, tertinggi juga jumlahnya di dunia," papar sumber Tribunnews.com Selasa (23/8/2022).
Sejauh ini, 208.551 infeksi telah diumumkan secara nasional Selasa ini (23/8/2022).
Jumlah infeksi corona 42 orang di Osaka, 25 di Tokyo, 25 di Kanagawa, 19 di Saitama, 19 di Fukuoka, 18 di Chiba, 16 di Aichi, 13 di Hyogo, 13 di Shizuoka, 11 di Okayama, 10 di Yamaguchi, 10 di Kumamoto , 10 di Nagano, 9 di Hokkaido, 8 di Kyoto, 8 di Hiroshima, dan Oita 6 di Nagasaki, 5 di Miyazaki, 5 di Gifu, 5 di Ehime, 5 di Ibaraki, 5 di Aomori, 4 di Mie, 4 di Wakayama , 4 di Miyagi, 4 di Shiga, 4 di Kagawa, 3 di Nara, 3 di Yamanashi, 3 di Tokushima, 3 di Niigata, 3 di Gunma, Kagoshima 3 di Shimane, 2 di Fukui, 2 di Kochi, 1 di Saga, 1 di Toyama, 1 di Yamagata, 1 di Tochigi, dan 1 di Ishikawa.
Sebanyak 343 kematian diumumkan, satu meninggal di antaranya di Prefektur Tottori yang selama ini jarang tercatat infeksi corona.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan, per tanggal 23 Agustus, ada 646 orang se-Jepang yang dipastikan terinfeksi virus corona baru dan menjalani perawatan di ventilator atau unit perawatan intensif meningkat.
Di sisi lain, pada tanggal 23 Agustus, mereka yang dipulangkan setelah gejalanya membaik 15.255.505 orang dipastikan terinfeksi di Jepang. Lalu ada 659 penumpang dan awak kapal pesiar, dengan total 15.256.164 orang.
Selain itu, jumlah tes PCR, tidak termasuk tes sukarela yang dilakukan pada tanggal 21 Agustus, adalah 41.751 sebagai angka awal. Meskipun totalnya dapat direvisi oleh pemerintah daerah di kemudian hari, mungkin ada perbedaan dalam jumlah total manuskrip karena manuskrip masa lalu tidak direvisi secara surut. Pasukan AS yang Terinfeksi di Jepang tidak termasuk dalam hitungan di atas.
"Masyarakat yang ada di Jepang diharapkan untuk lebih berhati-hati lagi saat ini dalam gelombang ke-7 pandemi corona saat ini," tambahnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.