News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

UPDATE Invasi Rusia Hari ke-181: Pembunuhan Putri Sekutu Putin hingga Bantahan Keterlibatan Ukraina

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Daryana Dugina putri sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, filsuf Alexander Dugin, tewas dalam serangan bom mobil pada Sabtu malam (20/8/2022). Update invasi Rusia di Ukraina hari ke-181, Selasa 23 Agustus 2022. Rusia menuduh Ukraina terlibat dalam serangan mobil yang menewaskan Darya Dugina

TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia di Ukraina telah memasuki hari ke-181, Selasa 23 Agustus 2022.

Mengutip The Guardian, berikut sejumlah peristiwa yang telah terjadi.

- Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh layanan khusus Ukraina melakukan pembunuhan terhadap putri seorang ideolog Rusia ultranasionalis, kantor berita Interfax melaporkan.

Darya Dugina, putri dari komentator politik Rusia Alexander Dugin, tewas dalam serangan bom mobil di pinggiran Moskow pada Sabtu malam.

Ukraina menyangkal terlibat dalam pembunuhan tersebut.

- Vladimir Putin telah mengirimkan belasungkawa kepada keluarga Dugina.

Baca juga: Fakta Alexander Dugin, Sekutu Putin yang Anaknya Tewas dalam Bom Mobil di Moskow

Putin menyebutnya sebagai "patriot Rusia".

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs Kremlin, Putin menyebut aksi pembunuhan itu sebagai "kejahatan yang keji dan kejam".

- Situs berita terkait Kremlin mengklaim bahwa warga Ukraina yang dituduh melakukan pembunuhan Dugina adalah anggota batalion Azov.

Media tersebut membagikan foto kartu identitas seorang wanita yang mereka sebut sebagai anggota resimen Azov.

Penjaga nasional Ukraina membantah bahwa wanita itu pernah bertugas di militer Ukraina sebagai anggota resimen Azov.

- Pada hari Senin, seorang pejabat senior Ukraina kembali menyangkal atas keterlibatan Kyiv dalam pengeboman mobil yang menewaskan Darya Dugina.

Pejabat itu beralasan bahwa korban dan ayahnya bukanlah tokoh penting secara strategis.

"Apa alasan kami melakukan ini?" ujar pejabat itu tanpa mau menyebutkan namanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini