News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reaksi Pemimpin Dunia terkait Aksi Kekerasan di Irak setelah Muqtada al Sadr Mundur dari Politik

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendukung ulama Syiah Irak Moqtada Sadr berkumpul di ibu kota Baghdad, pada 29 Agustus 2022. Puluhan pendukung ulama yang marah menyerbu Istana Republik, sebuah bangunan upacara di Zona Hijau yang dibentengi, kata sumber keamanan, tak lama setelah itu. Sadr mengatakan dia berhenti dari politik. Tentara telah mengumumkan jam malam di seluruh Baghdad mulai pukul 15:30 (1230 GMT). - Berikut ini rangkuman reaksi para pemimpin dunia terkait aksi kekerasan yang terjadi di Irak, sejak keputusan Muqtada al Sadr mundur dari politik.

Duta Besar Kanada untuk Irak Gregory Galligan mengatakan dia "sangat khawatir" dengan kekerasan di seluruh negeri.

"Situasi ini sangat berbahaya dan dapat dengan cepat berputar di luar kendali," katanya dalam sebuah cuitan Twitter.

“Kanada mendesak semua pihak untuk mengambil langkah-langkah untuk segera meredakan situasi dan menyelesaikan perbedaan melalui negosiasi untuk kepentingan semua warga Irak.”

Britania Raya

Kuasa Usaha Inggris di Irak, James Downer, menyatakan keprihatinan atas korban, mendesak pengunjuk rasa untuk menahan diri dari serangan ke gedung-gedung pemerintah dan pasukan keamanan untuk menanggapi secara proporsional.

“Kami menyerukan semua pihak untuk memprioritaskan dialog dalam mengejar solusi damai, legal, dan inklusif bagi rakyat Irak,” tambah Downer dalam sebuah cuitan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini