Rumah penduduk rusak parah meski pasang barikade
Seorang penduduk setempat, Hamdan Tia, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia telah memasang barikade, tetapi rumahnya masih mengalami kerusakan besar.
“Kami membawa anak-anak dan perabotan apa pun yang kami bisa, tetapi rumah itu telah hancur. Kami membangun penghalang dan masih mengalirkan air, ”katanya.
“Sekarang kami khawatir tentang penyakit yang dibawa air, seperti malaria dan infeksi.”
Hujan deras di Sudan terjadi setiap tahun antara Juni dan Oktober.
Butuh semua hal untuk pulihkan kehidupan
Korban banjir Samah Zein mengatakan orang-orang di Gezira "membutuhkan segalanya" untuk membantu mereka memulihkan kehidupan mereka .
Banjir telah menghancurkan banyak dari apa yang mereka miliki, meninggalkan mereka "tanpa apa-apa".
“Tempat berlindung, makanan, air, perawatan kesehatan. Yang paling penting kita butuh airnya dikuras supaya bisa kembali lagi," kata Zein kepada Al Jazeera.
"Saya mendengar orang-orang menangis di malam hari karena situasi yang kami hadapi,” terangnya.
Baca juga: Kelebihan Muatan, Kapal Pengangkut 15.800 Domba Tenggelam di Sudan
Tahun lalu, hujan lebat di Sudan menewaskan lebih dari 80 orang dan menyebabkan ribuan rumah terendam air.
Sementara itu, pada tahun 2020, sekitar 800.000 orang terkena dampak banjir , membuat Sudan mengumumkan keadaan darurat.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)