News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Pakistan

Menko PMK: Indonesia Bakal Kirimkan Bantuan Rp 7,1 Miliar untuk Bencana Banjir Pakistan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan dari udara ini menunjukkan daerah pemukiman yang terendam banjir setelah hujan monsun lebat di provinsi Balochistan pada 29 Agustus 2022. - Jumlah korban tewas akibat banjir monsun di Pakistan sejak Juni telah mencapai 1.136, menurut angka yang dirilis pada 29 Agustus oleh Otoritas Manajemen Bencana Nasional negara itu. Rapat Tingkat Menteri (RTM) terkait pengiriman bantuan medis untuk bencana banjir di Pakistan, disepakati bantuan dari Indonesia kepada Pakistan berupa bantuan kemanusiaan sebesar USD 500,000 atau sekitar Rp7,1 miliar. (Photo by Fida HUSSAIN / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggelar Rapat Tingkat Menteri (RTM) terkait pengiriman bantuan medis untuk bencana banjir di Pakistan.

Rapat tersebut menyepakati bantuan dari Indonesia kepada Pakistan berupa bantuan kemanusiaan sebesar USD 500,000 atau sekitar Rp7,1 miliar.

“Tentu ini tidak lepas dari posisi presiden sebagai Presiden G20 dan kita memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemerintah Pakistan. Karena itu, dengan kondisi yang ada, bantuan ini harus  dilakukan dengan segera,” ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Selasa (6/9/2022).

Selain bantuan hibah secara tunai, pemerintah juga akan memberikan bantuan melalui pengiriman personel berupa Emergency Medical Team (EMT) yang terdiri dari tenaga gabungan (joint forces) BNPB, BASARNAS, TNI, POLRI, dan NGO.

Lalu bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk terdampak terutama kelompok rentan.

Adapun pembentukan tim bantuan penanganan banjir bandang di Pakistan dan tim persiapan pendanaan melalui Dana Siap Pakai (DSP) akan di koordinasikan oleh BNPB.

Kemudian tim bantuan kesehatan, baik tenaga medis, alat kesehatan, obat-obatan, dan lainnya oleh Kemenkes, tim transportasi, keamanan dan personil oleh TNI, dan pendukung lainnya.

“Saya mohon Kepala BNPB yang bertindak sebagai ketua yang didampingi Kemenkes dan Kemenko PMK agar segera merencanakan program dan anggaran untuk pengiriman tim medis dan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait,” kata Muhadjir.

Petugas penyelamat menggunakan perahu untuk mengantar anak-anak kembali ke rumah sepulang sekolah di daerah yang dilanda banjir menyusul hujan lebat di distrik Dera Ghazi Khan di provinsi Punjab pada 29 Agustus 2022. - Jumlah korban tewas akibat banjir monsun di Pakistan sejak Juni telah mencapai 1.136, menurut angka yang dirilis pada 29 Agustus oleh Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional negara itu. (Photo by Shahid Saeed MIRZA / AFP) (AFP/SHAHID SAEED MIRZA)

Tim bantuan penanganan banjir bandang di Pakistan yang telah dibentuk, kata Muhadjir, perlu melakukan survei pendahuluan.

"Tidak cukup saya kira mendapatkan data dari meja tapi perlu ada tim yang mengecek di lapangan,” jelasnya.

Sebelumnya Pemerintah Pakistan telah mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan militer untuk menangani apa yang disebut sebagai “Bencana Skala Epik”.

Hal itu dikarenakan hujan lebat dan curah hujan tinggi yang melanda Pakistan sejak Juni lalu telah menyebabkan sepertiga wilayah pakistan terndam banjir.

Beberapa provinsi yang terdampak parah diantaranya Provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa.

Pemandangan dari udara ini menunjukkan daerah pemukiman yang terendam banjir di kota Dera Allah Yar setelah hujan lebat di distrik Jaffarabad, provinsi Balochistan pada 30 Agustus 2022. - Upaya bantuan ditingkatkan di seluruh Pakistan yang banjir pada 30 Agustus untuk membantu puluhan juta orang yang terkena dampak bencana tanpa henti hujan muson yang telah menenggelamkan sepertiga negara dan merenggut lebih dari 1.100 nyawa. (Photo by Fida HUSSAIN / AFP) (AFP/FIDA HUSSAIN)

Tercatat, sebanyak 1.136 jiwa meninggal dunia, 1.575 jiwa korban luka, 364.000 jiwa mengungsi, dan 33 juta jiwa terdampak.

Rapat ini dihadiri juga oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Perwakilan Kemenlu Siti Mauludiah, Perwakilan Kemenkeu Made Arya Wijaya, Perwakilan Kemenhub Maria Kristi Endah, TNI Letjen TNI Eko Margiyono dan Polri Irjen Pol. Indra Miza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini