News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengupas Strategi Soft Power China Tanamkan Hegemoni Melalui Media di Indonesia

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Johanes Herlijanto, dosen Universitas Pelita Harapan dan Ketua Forum Sinologi Indonesia (paling kanan) di acara seminar hybrid mengupas topik Kuasa Lunak (Soft Power) China melalui Media di Indonesia di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin 19 September 2022.

Selain televisi, radio asal China juga aktif melakukan kerja sama dengan sejawat mereka di Indonesia. China Radio International (CRI), misalnya, sudah bekerja sama dengan sejumlah media nasional, baik kantor beritam media majalah, koran hingga radio ternama.

Kerja sama antara CRI dengan sebuah radio ternama di Indonesia menurutnya telah berlangsung sejak 2010. Namun selain bekerja sama untuk menyiarkan program mereka pada platform radio, CRI juga mengelola sebuah laman dalam Bahasa Indonesia.

Melalui platform online ini, mereka menyiarkan program berbahasa Indonesia, antara lain ORBIT (Obrolan Santai Serba Serbi Tiongkok) dan Pedoman Muslim.

Yang terakhir ini merupakan daftar nama restoran halal dan masjid di Beijing dan sekitarnya, serta panduan untuk mencapai tempat tersebut

Di luar negeri, China juga menggunakan media sosial seperti Twitter dan media sosial lainnya untuk menyeebarluaskan informasi tentang China.

Hal ini agak ironis mengingat di negaranya sendiri Twitter dilarang beroperasi di China. China juga menggunakan Facebook sebagai strategi China menanamkan pengaruhnya di Indonesia.

China memakai media sosial Twitter dan Facebook untuk menjangkau publik Indonesia dengan menyiarkan berita-berita berbahasa Indonesia. Akun Twitter Xinhua Indonesia dibuat pada Juli 2015.

Mengutip Muhammad Zulfikar Rakhmat, Johanes menyampaikan bahwa akun tersebut sudah diikuti lebih dari 64 ribu orang.

Akun ini termasuk sangat aktif membagikan cuitan berupa video dan berita foto, sampai sekarang sudah mencuit lebih dari 100 ribu kali, dengan rata-rata 20-an cuitan per hari.

Masih merujuk Zulfikar Rakhmat, di antara berita yang dibagikan melalui akun tersebut, seringkali terdapat terjemahan Bahasa Indonesia dari pidato Presiden Xi Jinping, Pandangan China terkait penyatuan Taiwan dan China, serta bagaimana Indonesia memperoleh keuntungan dari program Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI, Belt and Road Initiative).

Sementara itu, halaman resmi Xinhua Indonesia di Facebook dibuat pada November 2015, dan sampai sekarang sudah diikuti oleh lebih dari 90 ribu orang.

Akun ini juga terbilang aktif membagikan foto berita dan video yang sebagian besar sama dengan yang dibagikan di akun Twitter.

Pembicara lainnya pada seminar hybrid ini adalah DR Rahadjeng PH SS MHum, dosen Universitas Indonesia pakar China dan Cultural Studies memaparkan, membangun narasi yang positif tentang hubungan baik Pemerintah China dengan masyarakat muslim di negara sangatlah penting bagi Pemerintah China saat ini dan ke depan.

China melakukan hal tersebut melawan pemberitaan media Barat tentang perlakuan buruk Pemerintah China terhadap minoritas Muslim di sana.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini