"Hindari perintah wajib militer. Cobalah untuk pindah ke wilayah Ukraina yang bebas," tuturnya.
Lebih lanjut, dengan menggabungkan empat wilayah melalui referendum, Moskow sah saja menggambarkan upaya Ukraina merebut kawasannya sebagai serangan terhadap Rusia.
Referendum juga berpotensi digunakan untuk membenarkan respons nuklir.
Aneksasi Krimea
Sebelumnya Rusia pernah menggunakan referendum sebagai dalih untuk aneksasi Krimea Ukraina pada 2014 lalu.
Namun, wilayah tersebut belum diakui oleh komunitas internasional sebagai kawasan Rusia.
Baca juga: Retno Marsudi Bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di New York, Ini yang Dibahas
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.co/Andari Wulan Nugrahani)