News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom Bunuh Diri di Kabul Afghanistan Tewaskan 35 Orang, Sebagian Besar Korban adalah Perempuan

Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejuang Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan pengunjuk rasa wanita Afghanistan di Kabul pada 13 Agustus 2022. - Bom bunuh diri di Kabul, ibu kota Afghanistan menewaskan 35 orang, di mana sebagian besar korban adalah anak perempuan dan perempuan muda.

Para pengunjuk rasa kemudian berkumpul di depan rumah sakit dan meneriakkan slogan-slogan ketika puluhan Taliban bersenjata berat, beberapa membawa peluncur granat berpeluncur roket, berjaga-jaga.

Seorang wanita berpakaian burqa berjalan di sepanjang jalan di Kabul pada 7 Mei 2022. - Bom bunuh diri di Kabul, ibu kota Afghanistan menewaskan 35 orang, di mana sebagian besar korban adalah anak perempuan dan perempuan muda. (AFP/AHMAD SAHEL ARMAN)

Baca juga: Taliban Bunuh 40 Anggota Pasukan Pemberontak Termasuk Empat Komandan di Afghanistan Utara

Namun Al Jazeera, tidak dapat secara independen memverifikasi laporan tersebut.

Aksi protes oleh perempuan menjadi semakin berisiko sejak Taliban berkuasa, dengan banyak demonstran ditahan dalam demonstrasi sebelumnya atau dibubarkan oleh pasukan Taliban dengan melepaskan tembakan ke udara.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah meminta Taliban untuk melindungi penduduk negara itu dengan lebih baik.

Amnesty International menggambarkan serangan hari Jumat sebagai "pengingat akan ketidakmampuan dan kegagalan Taliban, sebagai otoritas de-facto, untuk melindungi rakyat Afghanistan".

Sementara itu, juru kampanye organisasi Asia Selatan, Samira Hamidi, mengatakan bahwa Taliban tidak berbuat banyak untuk melindungi etnis minoritas sejak mengambil alih kekuasaan.

"Tindakan kelalaian dan tindakan mereka hanya semakin memperburuk risiko bagi kehidupan rakyat Afghanistan terutama mereka yang termasuk dalam komunitas etnis dan minoritas," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Dewan Pengungsi Norwegia juga mengutuk serangan itu, meminta pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa fasilitas pendidikan dilindungi.

"Pusat pendidikan yang diisi dengan pemuda yang mempersiapkan ujian harus menjadi tempat untuk kegembiraan, fokus dan kegembiraan, tidak pernah dibanjiri dengan darah dan kengerian," kata Neil Turner, direktur negara Dewan Pengungsi Norwegia di Afghanistan.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini